My Life as Blogger; Ngeblog Sebagai Terapi Jiwa

 

Gambar: iStockphoto.com

Hari ini adalah hari blogger nasional. Saya tahu hari besar untuk blogger ini sih tahun lalu, pas lagi aktif-aktifnya ngeblog (kembali), dari media sosial ketika teman-teman blogger yang kemudian menjadi teman saya di media sosial membuat status ‘Selamat Hari Blogger Nasional’ dan status sejenisnya, samalah seperti hari ini :D

Saya mulai nge-blog sejak 2006 di http://fardelynhacky.multiply.com. Sayangnya, blog dengan perpaduan web log dan media sosial itu harus kolaps dan akhirnya hilang sama sekali dari permukaan bumi. Saya sempat hopeless. Kehilangan media untuk membagi curcol saya ke dunia, selain kehilangan teman tentunya. Mungkin, inilah yang disebut passion ya, gak ngeblog (lagi) saya berasa hampa gitu, hahahaaa…lebay memang.  Tapi karena saya adalah seseorang dengan tipe kepribadian sanguin, hop­­eless-nya gak pake lama; puluhan tahun apalagi sampai seabad misalnya.

Sampai akhirnya…

Awal 2012 saya ngeblog lagi di blogspot. Saya udah lupa, entah blog siapa yang saya lihat pertama sekali hingga saya memutuskan membuat blog di blogspot dan bukannya di platform lain.

Banyak manfaat kurasakan sejak nge-blog; selain bisa punya banyak teman juga bikin saya rajin menulis. Melalui blog, saya mengenal secara akrab beberapa blogger Indonesia yang telah lama eksis. Tentu saja akrab di dunia maya tanpa pernah bertemu sebelumnya atau sesudahnya. Blog menghapus sejauh apapun jarak mereka dengan saya yang berada di Aceh.

Terhitung sejak 2006, genap tuju tahun saya ngeblog. Menulis di blog adalah proses. Tak akan langsung menjadi sesuatu jika tidak dimulai dari sesuatu sebelumnya. Mungkin tulisan-tulisan saya di blog bukanlah sesuatu yang luar biasa. Hanya berisi curhatan seorang mahasiswa yang sedang berada di negeri orang dengan meninggalkan anak dan suami, catatan dunia perempuan, dan review buku. Hanya sebuah catatan sederhana. Tapi melalui catatan sederhana inilah saya ingin mengenangnya kelak jika saya tua. Blog adalah catatan yang tak akan usang dimakan waktu. Dia adalah pengingat di kala lupa. Catatlah dan posting di blog, maka kau sedang berusaha melawan lupa, begitu pesan manis di header blog seorang teman blogger.

Aturan menulis di blog cuma satu; tak ada aturan! Ya, tak ada aturan harus begini atau harus begitu, itu yang membuat menulis di blog menjadi pilihan yang fleksibel.

Kesukaan saya menulis di blog, berbanding lurus dengan kesukaan saya mengikuti berbagai event lomba blog, hahaha… Beberapa tulisan menemui takdirnya sebagai pemenang, beberapa lainnya, cukup hanya jadi peserta saja.

Meski pencapaian-pencapaian ini tidak sefantastis blogger-blogger lain; belum sampai jalan-jalan ke luar negeri atau dapat gadget keren misalnya. Tapi satu manfaat penting selain yang saya tulis tadi adalah sebagai terapi jiwa. Bahwa menulis adalah sebuah kesenangan, keasikan, dan sebuah terapi jiwa buat saya. Saya meresa lega jika saya selesai membuat sebuah tulisan dan memublikasikannya di blog, senang jika kemudian tulisan tersebut dibaca orang dan memberi manfaat; itulah terapi jiwa buat saya. Seperti nasihat teman saya, seorang editor di sebuah penerbit; yang penting menulis saja terus dan terus di blogmu, kalo banyak yang baca, anggap aja itu bonus. Kalo menang, berarti dapat bonus lagi.

Dan, dua hari lalu (25/10/2013), adalah puncak pencapaian saya sebagai blogger, khususnya dunia blogging di Aceh. Saya terpilih sebagai Blogger Terbaik FLP Aceh pada kegiatan FLP Aceh Blogger Award 2013.

Beneran deh, ngeblog itu sangat menyenangkan!

Selamat Hari Blogger Nasional!

Saya dan teman-teman Blogger Aceh membentuk sebuah komunitas blogger Aceh yang kami beri nama GamInong Blogger. Komunitas bertujuan untuk memberdayakan orang Aceh melek blog.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share