Saya
sedang kepincut dengan akting keren seorang aktris cilik Korea bernama Kim Hyang Gi. Jika beberapa aktor dan
aktris Korea lain lebih sering dikenal karena debut mereka dari sebuah drama
yang berseri-seri namun tetap asik ditonton itu, maka saya pertama sekali
melihat akting Kim Hyang Gi justru dari sebuah film yang berjudul ‘Wedding
Dress’, yang konon katanya masuk dalam daftar film terbaik Korea. Sekali lagi,
film ya, bukan drama. Soalnya kalo ngomongin Korean movie, sebagian langsung komen, “Yaaahhh..gak doyan nonton
drama Korea, capeeek, serinya banyak.” Padahal drama ama film itu kan udah
jelas beda, ya, hihihiii.. Tapi, balik lagi ke soal selera sih. Selera orang memang beda-beda, ya :)
Oke,
balik lagi ke topik tentang Kim Hyang Gi. Dalam postingan kali ini, saya akan
mereview secara subjektif (karena ini benar-benar versi selera saya, jadi
jangan dijadikan acuan jika seleranya beda dengan saya) tiga film yang diperankan
oleh Kim Hyang Gi. Tiga film, Bo! Maruk amat ya saya. Hmm...jadi, ketiga film
Kim Hyang Gi dalam postingan ini, tiga-tiganya saya suka dan ketiganya memiliki
karakter peran yang hampir sama. Jadi agak kurang menarik kalau saya mereview-nya satu persatu. Makanya
saya buat dalam satu postingan aja, deh. Jadi, sekali baca, langsung dapat
gambaran tiga film, hehee. Ohya, sebelum saya membahas tiga film tersebut,
baiklah kita bahasa dulu siapa sebenarnya Kim Hyang Gi? Kenapa sih perlu
membahas dia? Soalnya, dari sebagian banyak topik tentang drama dan Korean movie (ceritanya,
sutradaranya, penulis skenario, tempat
syutingnya, dan yang paling penting adalah pemainnya), jarang sekali yang
menilik detil pemain cilik. Saya mungkin sama seperti yang lain, suka
terkagum-kagum dengan kecantikan dan ketampanan para pemain drama dan filmnya,
dan yang paling penting karena akting mereka memukau. Cantik dan ganteng tidak
cukup buat saya kalau saya tidak/belum menyukai akting mereka. Beruntung saya
melihat akting Kim Hyang Gi yang membuat saya kagum dengan kepiawaiannya
berperan sebagai anak kecil yang lucu, lugu, dan apa adanya.
Data
tentang Kim Hyang Gi saya ambil dari www.asianwiki.com
yang kemudian saya tulis menjadi versi saya.
Kim
Hyang Gi lahir di Korea Selatan pada tahun 1999. Dia sudah menjadi bintang yang
cemerlang di usianya yang masih sangat muda. Saat berumur tujuh tahun dia
bermain dalam film Hearty Paws (salah
satu film yang akan saya review) dan langsung mendapat peran utama kedua. Namun
di filmnya yang berjudul ‘Wedding Dress’
lah (yang juga merupakan salah satu film yang akan saya review) yang rilis di
tahun 2010, nama Kim Hyang Gi kian mencuat. Terhitung sejak awal Hyang Gi
terjun ke dunia perfilman (2006) hingga 2012, tercatat sudah 10 film yang
dibintanginya dan 5 drama yang memakai Hyang Gi sebagai peran figuran, meski
hanya sedikit saja dari film tersebut Hyang Gi mendapat peran utama. Baru-baru ini
Hyang Gi ikut terlibat dalam film yang rilis di tahun ini, yaitu ‘A Werewolf
Boy’ yang dibintangi oleh aktor Song Joon Ki.
Berikut
sinopsis tiga filmnya dari beberapa film yang baru saya tonton.
1.
Hearty
Paws
(2006)
Chan-Yi
(Yoo Seung Ho) dan So-Yi (Kim Hyang Gi) adalah dua kakak beradik yang hidup
mandiri tanpa orangtua, di sebuah desa di Korea Selatan. Setelah bertahun-tahun
ditinggal bekerja ke Busan oleh ibu mereka tanpa kabar, bibi dan paman yang
biasa merawat mereka sehari-hari, pindah ke kota lain dan juga terpaksa
meninggalkan mereka di sebuah rumah mungil yang biasa mereka tempati. Kerasnya
hidup harus mereka jalani berdua saja. So-Yi menginginkan hadiah seekor anjing
pada hari ulang tahunnya. Karena Chan-Yi, tidak memiliki uang untuk membeli
anjing, Chan-Yi mencuri seekor anak anjing yang lucu di rumah seorang kaya di
desa mereka. So-Yi dan Chan-Yi merawat anjing tersebut hingga dewasa. Anjing
tersebut diberi nama Maeumee (yang merupakan judul asli film ini dalam versi
Korea). Suatu hari, mereka bermain kereta-keretaan di salju di atas danau
bersama anjing. Tiba-tiba si anjing terjatuh ke dalam danau yang saljunya tiba-tiba
rekah. So-Yi yang berniat menolong anjingnya, malah ikut terperosok ke dalam
danau yang sangat dalam. Sayangnya Chan-Yi tidak sempat menolong So-Yi
sementara anjingnya selamat. Nah, dari sinilah klimaks cerita dimulai. Chan-Yi
menyalahkan Maeumee atas kematian adiknya. Dia meninggalkan Maeumee sendiri di
desa mereka dan pergi ke Busan mencari ibunya. Kenyataan pahit berturut-turut
terjadi dalam hidup Chan-Yi. Mulai dari ibunya yang ternyata tidak
menginginkannya, menggelandang di kota Busan, hingga ikut tergabung dalam
sebuah kelompok mafia yang memperkerjakan anak-anak sebagai pengamen di kota
Busan. Bagaimana nasib Maeumee? Sejak ditinggalkan oleh Chan-Yi, Maeumee tak
kalah menderita sebagaimana Chan-Yi. Stasiun kereta api tempat Maeumee terakhir
kali melihat Chan-Yi berangkat ke Busan merupakan satu-satunya tempat bagi
Maeumee melangsungkan hidupnya. Siang dan malam anjing ini menghabiskan
waktunya di tempat itu. Hidupnya mengenaskan karena kelaparan, kedinginan, dan
kepanasan, tapi tetap setia menunggu tuannya di stasiun tersebut. Anjing ini
selalu was-was setiap kali ada kereta yang datang atau sekadar lewat di stasiun
tersebut. Putus asa karena tuan yang dinanti-nantikannya tidak pernah datang,
Maeumee pergi ke Busan, berjalan di sepanjang rel kereta api dengan mengikuti
naluri kehewanannya. Betapa senangnya anjing ini ketika bertemu kembali dengan
Chan-Yi. Sayangnya, Chan-Yi tetap tidak memedulikannya. Akhirnya, setelah
berhasil merebut kembali hati tuannya dengan mengorbankan fisiknya berkali-kali
dipukuli oleh bos kalompok mafia, Maeumee menderita kebutaan dan akhirnya mati
menyusul Son-Yi.
Heaty Paws’
adalah film lama dan yeah.. sudah
tidak update lagi jika dibahas
sekarang. Apalagi film-film Korea yang baru terus bermunculan dengan cerita dan
teknik pengambilan gambar yang tak kalah memikat. Tapi karena saya ingin
menilik si pemain cilik Kim Hyang Gi, jadilah catatan saya ini, yang tentu saja
tidak hanya fokus ke satu film saja, apalagi film yang sudah lama rilis
pula. Well, secara keseluruhan cerita dalam film ini sangat memikat dan
menyentuh sisi kemanusiaan saya. Saya setuju dengan ungkapan bahwa banyak alur
film/drama Korea menghadirkan kisah yang mengharu biru dan berakhir dengan
tangis-tangisan. Begitulah yang saya alami saat menonton film ini, airmata saya
tak berhenti menetes sepanjang menonton film ini. Agak lebay memang, hehee..
Sebagai
anak yang saat itu masih berumur tujuh tahun, Hyang Gi bermain sangat ciamik
sebagai anak miskin yang tumbuh tanpa orangtua. Sebagai film perdananya, saya
acungi jempol untuk aktingnya yang natural saat bertingkah laku sebagaimana
tingkah anak-anak pada umumnya. Berbohong saat ngompol di kasur, menangis minta
dibelikan es krim sama abangnya, bermain peran dengan anjingnya Maeumee
(Song-Yi sebagai ibu dan anjingnya sebagai anak), sering menanyakan kapan ibu
pulang; adalah sebagian akting khas anak-anak yang diperankan oleh Kim Hyang Gi
dengan maksimal. Sebuah ironi dunia ‘tak berpunya’ digambarkan dengan manis
oleh penulis skenario dan menyentak rasa kemanusiaan kita terutama pada adegan Chan-Yi
memenuhi permintaan adiknya membeli es krim di kota sepulang sekolah, meski
kemudian harus mengorbankan uang yang harusnya dipakai untuk membayar ongkos
bus untuk pulang ke desanya. Chan-Yi terpaksa pulang dengan berjalan kaki demi
bisa membeli es krim. Lalu yang terjadi kemudian adalah, So-Yi meraung
sejadi-jadinya melihat abangnya bukan memberinya es krim tapi minuman yang
dikantongi plastik kresek. Es krim-nya sudah meleleh. Hati saya ikut meleleh
melihat adegan ini. Dan sebuah sad ending
yang dimainkan dengan apik oleh Yoo Seung Ho (saat itu dia masih lucuuu sekali,
giginya masih kayak gigi kelinci :D) membuat saya semakin meleleh.
Boleh
dibilang peran Hyang Gi tidak mengambil porsi yang begitu besar dalam film ini
karena So-Yi meninggal bahkan saat film berjalan belum sampai setengahnya.
Kisah selanjutnya menjadi kisah Chan-Yi dan kerasnya perjuangan hidup sebagai
anak yang terbuang di kota besar serta kisah setianya si anjing Maeumee
terhadap tuannya. Kisah persahabatan hewan dan manusia tentu sudah sering kita
saksikan dalam film-film. Kisah-kisah tersebut selalu meninggalkan kesan
mendalam dan membuat saya merenung; bahwa hewan, meskipun tidak memiliki
kesempurnaan berupa akal sebagaimana manusia, mereka adalah makhluk yang peka
dan peduli.
Ohya,
saat googling Hearty Paws, saya baru
tahu ternyata sudah ada film Hearty Paws
2, yang rilis tahun 2010. Tapi bagian dua ini sama sekali bukan sambungan
bagian pertama. Cerita dan pemainnya juga berbeda.
2.
Cherry
Tomato (2008)
Park
Gu, seorang pemulung miskin dan kasar, hidup dengan cucunya yang lucu dan
menggemaskan, Da-Seong (Kim Hyang Gi). Kasihan sekali hidup Park Gu. Sudah
miskin, punya anak yang tak tahu diri dan tak mau bertanggang jawab membesarkan
anaknya Da-Seong, hingga mau tak mau Park Gu-lah yang harus membesarkan
Da-Seong. Mereka tinggal bersama pemulung-pemulung lainnya di dekat gunungan
sampah di dekat kota Seoul. Sayang sekali, ‘perumahan’ mereka harus digusur
karena tempat tersebut akan dibangun sebuah gedung. Karena akhirnya mereka
tidak punya tempat tinggal, si kakek mengajak cucunya untuk masuk ke rumah si
pemilik proyek –yang menggusur ‘perumahan’ mereka, dan tinggal di situ. Tentu
saja mereka melakukannya dengan diam-diam. Rumah tersebut sangat besar, sayangnya
yang tinggal di rumah tersebut hanya seorang penjaga rumah bos pemilik proyek
tersebut. Si penjaga rumah adalah seorang laki-laki muda, yang suka
mabuk-mabukan dengan temannya dan yang sama sekali tidak peduli dengan keadaan
rumah. Park Gu dan cucunya Da-Seong hanya sempat tinggal beberapa hari di rumah
tersebut, menggerogoti isi kulkas yang gedenya sebesar lemari, karena si bos
akhirnya kembali ke rumah tersebut. Mereka kembali ke dunia mereka. Da-Seong
menderita suatu penyakit, batuk yang tak sembuh-sembuh dan demam tinggi karena
memakan daging makanan anjing si penjaga rumah, yang ternyata telah dibubuhi
oleh serbuk tertentu.
Cerita
film ini sebenarnya biasa saja, sih, bahkan alurnya agak lambat. Hanya saja
menjadi tidak biasa dengan ide untuk tinggal diam-diam di rumah orang kaya
dengan mengajak serta cucunya. Ini tidak biasa menurut saya. Saya pikir,
setelah mereka benar-benar menjadi gelandangan, mereka berjuang dengan
‘kebergelandangan’ mereka lalu selesai. Namun karena ada sisipan cerita ‘hidup
di rumah orang lain tanpa diketahui si pemilik rumah’ membuat film ini menjadi
unik. Meskipun yeaah...agak sedikit
janggal jika ini terjadi di dunia nyata. Saya berharap melihat kepolosan Hyang
Gi dalam film ini, namun agak sedikit kecewa karena di beberapa bagian Hyang Gi
digambarkan begitu dewasa dan bijaksana. Namun ada juga salah dua adegan yang saya
suka; saat Da-Seung menangis memohon kakeknya agak tidak meninggalkannya dan
saat pertama sekali Da-Seung menggunakan toilet duduk. Yang kedua ini
benar-benar adegan yang konyol dan agak jorok, jika yang mainnya orang dewasa
:D. Da-Seung tidak bisa BAB karena sembelit ditambah lagi dia tidak biasa
menggunakan toilet duduk. Kakek memintanya terus mengedan dan jangan kentut.
Lalu terdengar suara ‘plung’ dari dalam toilet tersebut. Da-Seung sumringah
abis, seperti anak yang mendapat mainan baru. Terasa konyol karena saya
berpikir; aduh, saya juga gitu kalo BAB keras dan susah keluar. Hahaa...kok
jadi ngomongin BAB, ya :p
Meski
tidak sempat membuat saya menangis, tetap suka dengan kepolosan Hyang Gi dalam
film ini. Dua jempol untuk aktingnya saat sakit dan batuk-batuk. Dia
benar-benar pas bermain sebagai anak yang miskin dan menderita.
3.
Wedding
Dress (2010)
Seo
Go-Eun (yang diperankan oleh Song Yun Ah) adalah seorang perancang busana
pengantin dan single mother. Go-Eun
hidup berdua dengan anaknya, Jang So-Ra. Demi mencukupi kebutuhan hidup mereka
tanpa ada laki-laki sebagai kepala keluarga, Go-Eun pontang-panting bekerja di
sebuah butik ternama milik temannya. Kerja yang begitu keras membuat Go-Eun
menderita gangguan pada lambungnya. Perhatian Go-Eun terhadap anaknya juga
menjadi berkurang. Karena tidak peduli dengan penyakit yang dideritanya, Go-Eun
akhirnya divonis terkena kanker lambung dan hidupnya tidak akan bisa bertahan
lama. Sisa hidupnya dihabiskan dengan menebus rasa bersalahnya karena telah mengabaikan
anaknya selama ini.
Jang
So-Ra (Kim Hyang Gi) adalah seorang anak yang pemurung, pendiam, tidak memiliki
teman (lebih tepatnya dijauhi oleh teman-temannya karena So-Ra anaknya sangat
resik), anak yang sangat mandiri, dan juga sangat menyayangi ibunya.
Akhir
cerita dari film ini sudah bisa ditebak, kan? Yup, akhirnya Go-Eun meninggal
dan tinggallah So-Ra sendiri. Untung So-Ra masih memiliki paman dan bibinya
yang baik hati. Untungnya lagi, So-Ra adalah anak yang mandiri, bisa mengerjakan
banyak hal tanpa bantuan ibunya; mengerjakan PR, memasak, membersihkan rumah,
dan lain-lain.
Nah,
karena jalan cerita yang terlalu biasa dan ending yang sudah bisa ditebak ini,
membuat Wedding Dress saya tempatkan
di urutan ketiga dari tiga film yang saya review di postingan ini.
Maaaaaf...buat penggemar Wedding Dress
yang merasa kecewa dengan selera saya.
Tapi
tunggu dulu, secara cerita mungkin ceritanya agak ‘film Indonesia’ banget, di
mana si salah satu tokoh utama menderita penyakit kronis lalu meninggal, tapiii...
karena karakter Hyang Gi dalam film begitu kuat dan memikat, film ini menjadi
berbeda dan pernah menjadi salah satu film terbaik Korea.
Berikut
saya list deh apa saja karakter Hyang
Gi yang membuat film dengan cerita yang sangat biasa ini menjadi film yang
membuat penontonnya mengharu biru dan menjadi terbaik pula. Tanya deh sama
penggemar film-film Korea, pasti tidak ada yang tak tahu dengan Wedding Dress. Kalo nggak tau, kamu
adalah penggemar Korea yang t-e-r-l-a-l-u... :D
-
Karakter So-Ra yang kuat dan konsisten,
meski di akhir cerita karakter tersebut berubah. ini terjadi lebih karena So-Ra
ingin menjadi anak yang manis karena permintaan ibunya dan ingin ibunya bisa
melihat perubahan itu sebelum meninggal.
-
Seperti dua filmnya sebelumnya, akting
Hyang Gi semakin kuat dan matang dalam Wedding
Dress. Meski dalam film ini Hyang Gi sudah memasuki usia remaja (11 tahun),
namun aktingnya sebagai anak-anak masih terlihat natural dan menggemaskan. Paling
suka adegan saat ibunya meninggal di rumah sakit. Setelah semalamam tidur
bersidekapan dengan ibunya, terbangun di pagi dan mendapati ibunya telah tiada,
So-Ra masih bisa bersikap seperti biasa, tidak menangis dan alih-alih
membangunkan ibunya, So-Ra malah menyiram bunga dalam pot di ruang tempat
ibunya dirawat. Hal ini dilakukan So-Ra karena dia ingin mengingkari kenyataan
bahwa ibunya telah meninggal. Puncaknya, saat tim dokter datang ke kamar
ibunya. So-Ra menangis sejadi-jadinya (love
this scene, naturaaaaal banget, nangisnya gak dibuat-buat). So-Ra tidak
ingin mendengar dokter berkata; ‘Ibumu sudah meninggal’.
-
Hidup So-Ra masih berlanjut meski tanpa
ibunya dan hal ini tidak digambarkan secara berlebihan. Seperti yang pernah
dikatakannya pada ibunya; “Aku bisa melakukannya sendiri, Ma,” maka kesendirian
yang sering dialaminya semasa ibunya masih hidup membuat So-Ra tetap bisa hidup
sendiri meski tanpa ibunya.
Ohya,
di review drama The Moon that Embraces the Sun, saya pernah menulis bahwa
saya menyukai akting beberapa aktris cilik Korea. Dan bolehlah kalau kemudian saya
memasukkan nama Kim Hyang-Gi dalam daftar berikutnya.
Bravo Kim Hyang-Gi. Daebak! Can not wait for the next her movies.
Note: foto2 saya pinjam dari fanpage Kim Hyang Gi
34 comments
Write commentsItu beneran Yoo Seung Ho? Yang main di God of Study? Kok nggak ganteng? *salahfokus*
ReplyIyaaa..itu Yoo Seung Ho. Waktu lihat dia di film ini, aku juga mikirnya kayak gitu. Mana giginya kayak gigi kelinci, lucuuuu banget.
ReplyWalaupun gak ganteng, aku tetap bisa tau itu dia. Wajahnya gak berubah :)
wedding dress? I know dunk...nonton ampe nangis2 sendiri ah.... Y_Y
Replyhidup hyang gi - semoga tetap keren aktingnya :) #apasih kekekee
Aku juga..keren bangetlah aktingnya. Calon bintang besar nih dia :)
ReplyThanks fit
iya mbak, hyang gi lucu abisss,
Replyoh iy, ada satu artis cilik korea yg juga punya talenta yg kereenn bget, Park Min Ha, yg maen di Arang ep terakhir :D
Ohya? *langsung googling :D*
ReplyThanka udah baca ya, Mut
Waaah ini harus aku rekomendasikan ke anakku nih, udah ABG, suka banget Korea2 gitu. Kemarin habis aku beliin kamusnya
Replysilakan mbak Lusi. Film2 dalam postingan ini adalah film bagus mbak. Recommended buat tontonan keluarga, mbak :)
ReplyTerima kasih sudah berkunjung mbak
Waaah, belum nonton.
ReplyTapi habis baca ini jadi tau gimana ^^
^___^
Salam persohiblogan
Salam sohib blogger juga mbak.
ReplySemoga tulisannya bermanfaat. Makasih udah berkunjung :)
Saleum,
ReplyPanjang sekali kupasan filemnya dek, lengkap banget. Nampak maniak korean movie nih, hehehee
hahaaa..padahal gak ada rencana nulis sepanjang ini bang. Eeeh..pas udah mulai dan pas udah selesai, gak terasa udah enam halaman word di halaman komputer.
ReplyFilm Korea sih pilih-pilih bang, nonton yang bagus-bagus aja plus film pemainnya saya favoritkan, hihihiii..
Kalau udah masalah Korea kayaknya gak cukup 1 halaman ya kak? ckckck... full bgt postingan kali ini ;D
ReplyAfwan kak, baru ngunjungin.... serius pengen nonton yg persahabatan dgn anjing itu. Tapi ntar, nunggu asam lambung sembuh... Katanyanya klo banyaj pikiran bisa ningkatin asam lambung, nontin ituh bakal bikin kepikiran xixixixixixi....
ReplyBtw, tumben kak eqi belum review pandangan pertama "i miss u", pida nonton i miss you ep 1&2 pas keluar RS, di hari episode 3 dan empat udah tayang... Pas buka fb terbacalah sipnosis drma korea ep 3... Tau sendirilah klo udah tau jalan ceritanya apa lagi klo tau alurnya bakal nyesek.. bawaannya antara enggan nggak enggan gitu nonton nya.... pas udah mulai nonton ep 3 rasanya pengen di skip aja adegan dramatic yg bikin jantungan itu... Antara tega sama gak tega nontonnya... Tapiiiiii akhirnya berhasil juga dilewati momen penuh sedih ituhhhhhh
saya udah nonton 'I Miss You' ep 1 dan 2, trus, dapt postingan sinopsis ep 3 dan 4 dari fb, aku rasanya belum siap menonton ep 3 & 4.
ReplyNyiapin diri dulu untuk adegan yang bisa bikin nyesek ituuuu..
Lia: hahahaa..betoool kali itu. lebih lancar nulis ini daripada nulis cerpen, wkwkwkk..
Replywah panjangnya tulisan eky...........perlu waktu khusus untu membacanya...........hot tulisannya apalagi klo dibaca sambil makan saus cabe.......
Replywkwkwk...dasaaaar emak-emak pemakan sambel *lho..komen gak nyambung :p
Replymuka anaknya emang gemesin ya :)
ReplyNgegemesin, chubby, lucuuuuu juga. akting juga bagus. Jadi komplit dah, hehe..
Replyhwaaa... pekan lalu aku nonton film wedding dress sampe nangis2, mba eqy. iya, sepakat, ceritanya bisa ditebak. tapi akting si cilik emang top abiiiis...
Replytonton juga 'hearty paws' ama 'cherry tomato' ai, dijamin gak kalah bikin mewek, heheee..
ReplyPernah nyoba nasib jadi penyiar radio? :D sukaaa banget sama cara kak eqy bercerita :) nyadar2 udah habis.
ReplyLhaaa...gitu ya kak? Soalnya ada yang bilang, saya kalau bikin review kenapa panjang-panjang kali. Capek bacanya, hihiii..
Replywah aku juga suka film korea....:) tapi ga tau nama pemainnya hehe
ReplyIyaaa mbak susan. dulu awal-awal juga gitu..susah ngingat namanya, tapi kalo udah suka sama serial atau movie-nya, justru mudah ngingat nama pemainnya, hehee
ReplyCumaaa..yang beulum bisa aku bedain gimana bedain nama cowok dan nama cewek -_-
iyah aku juga fans banget sama KIM HYANG GI.... lucu dan lugu bangets, aktingnya memukai. tapi aku gak dapet film Cherry Tomato nih...cari cari gak ada. plisss kalo ada yg punya bagi link... makasih
Replyhallo Usman Chun, terima kasih sudah berkunjung.
ReplySaya menonton ketiga film Hyang Gi yang saya bahas dalam review ini duluny di web www.drama.net. Tapi entah apa sebab, sejak pertengahan tahun lalu, web tersebut sudah tidak bisa dibuka lagi.
padahal, menurut saya, web tersebut paling lengkap menyediakan drama Asia juga film-filmnya. Tidak hanya Korea, tapi ada juga Jepang, Taiwan dan Hongkong.
Setelah web tersebut tidak bisa diakses, saya sendiri kehilangan banyak kesempatan untuk menonton film-film bagus Asia :(
wedding dress my favorite movies nonton berkali-kali tetep nggak bosan
ReplyFilmnya memang begitu menyentuh ya mak :D
Replyaaaaak daebak!!!! kepincut abis setelah anak ini mewek berat di Wedding Dress
ReplySamaaaa mbak, hehee
ReplyWedding dress bikin nangis parah.. aduh gak kuat liat akting Kim yang harus kehilangan ibu ky gitu... T______T
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon