Blogger Aceh Suka Buku (BASB) |
Setelah
memiliki blog buku di awal Januari tahun ini (seperti yang saya tulis di SINI),
saya sempat berpikir untuk bergabung dengan komunitas blogger buku. Terkadang,
bergabung dengan sebuah komunitas itu perlu untuk menjaga semangat. Yang ingin
saya lirik adalah komunitas Blogger Buku Indonesia yang sudah ternama itu. Saya
ingin menjadi bagian dari mereka, tentu saja, nanti kalau postingan di blog
buku saya sudah agak banyak, hehehe… Terinspirasi dari komunitas Blogger Buku
Indonesia, saya jadi berandai-andai jika di Aceh ada komunitas yang sama.
Komunitas
blogger di Aceh memang banyak, tapi belum ada komunitas blogger dengan konten blog khusus ulasan buku. Ada sedikit
blogger di Aceh yang saya tahu pernah menulis ulasan buku di blognya, tapi
bukan di blog khusus buku. Komunitas
membaca juga ada beberapa, yang saya tahu cuma sedikit. Tapi komunitas membaca
yang saya tahu hanya merupakan komunitas yang memfasilitasi anggotanya untuk
membaca saja, lalu berkumpul untuk mendiskusikan buku apa yang sudah dibaca. Itu
saja, tidak membuat catatan atas pembacaan terhadap sebuah buku.
Saya
berpikir untuk menggabungkan keduanya; blogger yang suka buku + menulis ulasan
buku. Blogger sudah pasti suka menulis, minimal menulis di blognya. Blogger
suka buku, saya yakin juga pasti banyak. Tapi blogger yang suka buku dan juga suka
menulis atas buku apapun yang telah dibaca? Nah, ini yang jumlahnya masih
sedikit, setidaknya untuk di Aceh. Ini terbukti dari masih sedikitnya animo
blogger Aceh untuk turut menjadi bagian dari komunitas ini.
Tak
pakai lama, saat sedang terpikir akan komunitas tersebut, ternyata gayungpun bersambut.
Seorang sahabat bernama Ferhat, menandai saya pada sebuah status di facebook,
yang berisi ajakan untuk membaca buku dan menuliskan buku yang telah dibaca. Ferhat
sendiri terinspirasi oleh status AS Laksana tentang ajakan membaca buku.
Saya
menyambut antusias ajakan sahabat saya itu. Setelah membaca status ajakannya,
saya mulai berdiskusi secara intens dengannya. Dia dengan antusias menceritakan
keinginannya tentang program membaca dan saya dengan antusias menceritakan
tentang program membentuk komunitas blogger buku. Saya memintanya membuat blog buku, sesuatu
yang sudah pernah saya lakukan sebelumnya namun sempat ditolaknya karena alasan
takut tak sempat mengurus dua blog.
“Kau
tentu sempat membaca, maka sempatkanlah untuk menulis atas apa yang telah kau
baca,” begitu bujukku. Kami coba mengingat-ingat lagi tentang ‘mantra’ yang
dulu pernah mengikat hati kami dengan kuat, yaitu ‘mantra’ yang menjadi judul
sebuah buku karangan Hernowo; “Mengikat Makna”. Buku tersebut memang
pernah membuat kami tergila-gila untuk menulis.
Singkat
cerita, sahabat saya Ferhat akhirnya membuat blog buku. Saya katakan pada
Ferhat bahwa saya ingin melibatkan dua teman lainnya yang saya tahu sudah memiliki
blog buku, untuk berdiskusi bersama. Mereka adalah Ihan dan Sayid, dua sahabat yang juga sudah
memiliki blog buku. Maka berempat kami urun rembuk menentukan langkah awal
untuk komunitas ini. Sasaran utama tetap seperti yang saya inginkan di awal
yaitu menjaring blogger Aceh yan suka buku dan menuliskan apa yang telah dibaca
ke blog. Untuk nama komunitas, kami berempat sempat bersitegang. Cocok dan
tidak cocok dengan nama yang masing-masing kami usulkan. Akhirnya, setelah
melalui diskusi yang alot, komunitas ini kami beri nama ‘Blogger Aceh Suka Buku’
(BASB). Tanggal 30 Januari merupakan
hari pertama komunitas ini dibentuk. Syarat untuk bergabung dengan komunitas
ini cuma dua; (1) blogger Aceh (tidak mesti sedang berdomisili di Aceh) atau
blogger non-Aceh tapi berdomisili di Aceh, dan (2) WAJIB memiliki blog khusus
mengulas buku.
Kami
tidak lupa memanfaatkan fungsi media sosial sebagai tempat menyebarkan informasi. Gencarnya woro-woro di media sosial membuat web iloveaceh.org memuat berita tentang komunitas blogger buku ini.
Berita tentang BASB, dimuat 1 Februari 2014. Berita selengkapnya bisa dibaca di SINI |
Alhamdulillah, sejak pertama dibentuk sampai hari ini, anggota komunitas BASB
sudah berjumlah 15 orang. Blogger Aceh saat ini mungkin berjumlah ratusan, tapi
karena komunitas ini membatasi hanya untuk blogger Aceh yang memiliki blog
buku, maka jumlah anggota masih sedikit. Yang menggembirakan adalah salah
seorang penulis nasional berdarah Aceh, Aida MA, menjadi bagian dari komunitas
yang masih kecil ini. Semoga dengan kehadiran beliau, menjadi pemicu untuk kami
terus menulis.
Lalu,
apa saja kegiatan komunitas ini? Sebagai blogger, kegiatan yang paling nyata
adalah menulis di blog. Kami mengubah waktu dari enam hari satu buku (seperti di status sahabat saya di atas) menjadi satu bulan satu buku saja. Membaca satu bulan satu buku dan membuat ulasannya
dengan gaya menulis suka-suka, itu yang wajib. Selebihnya, jika ada yang mampu melakukan
di luar dari yang wajib, juga tidak mengapa. ‘Sunat’ hukumnya. Jika dilakukan minimal
akan mendapat kepuasan untuk diri sendiri, namun jika tidak dilakukan juga
tidak ‘berdosa’. Tentu tidak berat tho melakukan kewajiban
membaca satu buku satu bulan dan menulis ulasannya. Patokan waktu satu bulan satu buku
dan satu ulasan adalah berdasarkan pertimbangan bahwa tidak semua orang
memiliki kecenderungan membaca yang sama, selain kenyataan bahwa tidak semua
orang bisa membaca di sepanjang waktu. Mungkin ada yang menyukai membaca
buku-buku filsafat di mana membacanya butuh perenungan yang mendalam, apalagi
jika kemudian membuat ulasannya. Atau, ada yang menyukai membaca buku setebal
lebih dari 1000 halaman seperti buku Mushashi. Apapun jenis bukunya,
berat-ringan, tebal-tipis, tidak masalah. Yang penting satu bulan satu buku dan
satu ulasan di blog. Gaya menulis juga suka-suka, sesuai dengan gaya menulis
masing-masing di blog. Tak ada aturan. Yang penting menulis dengan bahasa yang
baik dan benar, yang bisa dipahami oleh orang lain ketika membacanya.
Sebagian
besar anggota komunitas ini baru membuat blog baru, blog yang berbeda dari blog
sebelumnya yang mereka punya. Ada yang sudah mengisinya dengan ulasan buku,
namun sebagian yang lain masih berupa blog kosong karena memang baru memulainya
minggu ini. Tidak mengapa, yang penting sudah memulai.
Semoga
semangat ‘mantra’ “Mengikat Makna” senantiasa dimiliki oleh
blogger-blogger baru khusus dunia buku ini. Mengajak para pencinta dunia
literasi di Aceh untuk mau meluangkan sedikit waktu memberikan perhatian yang
besar atas sebuah buku.
Anda
blogger Aceh dan pencinta dunia literasi? Mari bergabung bersama kami.
5 comments
Write commentsPerjalanan sudah kita mulai Qie, semoga nanti gerbongnya nambah. Yang jelas, satu yang paling terasa, sejak gabung di BASB, membaca itu jadi 'rutin' kembali. Thanks, udah ngajak :)
ReplyBetul yed, sejak punya blog khusus blog buku, selain nambah semangat membaca, juga nambah semangat menuliskan apa yang telah terbaca, hehe..
ReplySemoga BASB tetap berjaya, hehee
Berarti anggotanya sangat terbatas sekali, ya? Blogger dari Aceh dan penyuka buku.
ReplyIya nih, blogger Aceh meski sedang tidak berada di Aceh, atau, non-Aceh tapi sedang berada di Aceh :D
Replydan yang paling penting blog yang dimilikinya adalah blog khusus blog buku, hehee..
Jadi kangen kopi Aceh ; )
ReplyDAFTAR POKER
ConversionConversion EmoticonEmoticon