Tentang Diary Anak Kampung



Diary Anak Kampung, unyu-unyu.

Aku secara nggak sengaja ketemu blog anak Jokowi. Ketemunya bukan melalui grup-grup blogger, atau review blogger, atau ketemu di pinggir jalan (loh?), bukaaan, semuanya bukan. Aku hanya nggak sengaja baca fanpage berita liputan6, yang beritanya wara wiri dii timeline-ku. Jangan salah, fanpage ini kerjanya bukan hanya memberitakan tentang keruwetan pemilu atau ngegosipin artis melulu, mereka tuh punya satu wadah untuk khusus untuk blogger. Aku lupa apa namanya soalnya aku agak gak gitu peduli kalo menulis bukan di blog sendiri, hahaa…
Aku selalu surprise jika membaca berita tentang blogger yang mendapat perhatian besar dari media, apalagi jika kemudian menjadi seleb karena tulisan-tulisannya. Kalian kenal dengan Raditya Dika? Aku nggak, hahaa… Yang aku tahu sih dia itu penulis buku-buku yang katanya kocak. Kenapa katanya? Karena belum satupun bukunya aku baca. Belakangan aku baru tau kalo penulis buku ‘Kambing Jantan’ ini awalnya cuma menulis di blog doang. Dari pengalaman si Radit inilah, menjadi salah satu motivasiku untuk terus menulis di blog agar suatu saat aku bisa punya buku juga. Bedanya, aku nggak pengen tulisan di blog ini yang dijadikan buku (ya ampuuun….nggak sadar diri banget, siapa juga yang mau membukukan tulisan nggak penting di blog ini, wkwkwk *ketawa miris*). Sadar atau nggak sadar diri, intinya adalah aku tentu pengen juga bisa punya buku atas nama sendiri, bukan antologi melulu. Bersolo karir gitulah *tsaaaah, sambil sibak poni*. Intinya lagi, aku ingin menulis yang BUKAN tulisan di blog ini. Blog ini cuma untuk senang-senang doang, selain ajang untuk melatih kemampuanku *ini kenapa jadi membahas tentang aku?*
Balik lagi ke topik tentang blog anak Jokowi. Mungkin aku yang lebay atau apalah, tapi aku selalu surprise kalo ada anak pejabat yang menulis, meski cuma di blog, apalagi bapaknya adalah sosok yang bikin aku semangat ikut Pemilu kali ini, qeqeqeee…
Liputan6 menyebut “seleblog” untuk blog dengan tagline Diary Anak Kampung itu. Jadi anak ‘seleb’ itu memang enak ya, menulis cuma seuprit, langsung dapat predikat ‘seleblog’, buahahaa.. *envy laugh.
Yang bikin unik, tagline dan template blog-nya itu, lho, cewek banget! Biasanya nih ya, sependek yang aku tahu, kata ‘Diary’ lebih suka dipakai sama cewek karena katanya cewek suka menulis di diary walaupun cowok juga ada yang menulis di diary. Tapi itu dulu, cewek-cewek di jaman baheula kayak aku, yang belum punya medsos buat curhat, jadi akhirnya curhat di diary aja. Trus, dari sedikit pengalamanku blogwalking nggak jelas ke beberapa blog yang kukenal sampai yang nggak kukenal, ada sedikit di antaranya memakai kata ‘Diary’ sebagai tagline blog, misalnya ‘Meutia’s Diary’, tagline blog Meutia Halida Khairani. Contohnya satu aja, yang lain aku lupa, pokoknya ada. Jadi inti yang mau aku bilang adalah ternyata aku suka bias gender dalam menyimpulkan sesuatu. Yang gambar bunga-bunga pasti disuka sama cewek, yang warna pink harus untuk cewek, yang unyu-unyu pasti untuk cewek, blah blah blah… dan sejenisnya gitulah. Padahal nggak harus gitu juga keleeeeus… *towel diri sendiri*.
Balik lagi ke topik tentang blog anak Jokowi. Kalo baca tulisan-tulisannya, aku lansung keinget sama Raditya Dika atau bang Arham Kendari. Kalau Raditya Dika, aku tahu cuma dari blognya doang, sementara bang Arham memang temenan di facebook. Di antara banyaknya status dan tulisan provokasi selama hampir setahun ini, membaca tulisan-tulisan mereka tuh kayak nemu oase di gurun, gitu kata para pengelana (atau penyair?), bukan kataku karena aku belum pernah berkelana sampai jauh, apalagi sampai ke gurun. Lucu, kocak, kadang garing tapi tetap menghibur, dan kadang menyentil naluri terdalam *halah. Di facebook, aku termasuk penggemar tulisan-tulisan bang Arham Kendari untuk kategori tulisan nggak serius tapi serius.
Balik lagi ke topik tentang blog anak Jokowi *kayaknya udah tiga kali aku menulis kalimat ini*. Pas lihat tagline blognya; Diary Anak Kampung, ampuun dah, ini anak dan bapak kok bisa sama gitu, ya? Si anak mengaku anak kampung meski sekarang sedang sekolah di Singapura. Sementara sang bapak, meski sebentar lagi mau dilantik jadi presiden, dia tetap bersahaja dengan ‘penampilan kampungan’nya. Aku berharap, semoga seterusnya kayak gitu ya, Pakdhe. Tetap down to earth dan merakyat.  
Semoga sukses deh buat anak dan bapaknya. Tetaplah jadi orang kampung karena jadi orang kampung itu enak. Suer! Aku sudah membuktikannya, *balada orang kampung(an)* :p

UPDATE:
Berhubung di atas adalah tulisan yang aku tulis sebelum Jokowi dilantik jadi presiden, jadi aku harus memperbarui informasi dalam postingan ini. Jadi, seiring dengan sudah dilantiknya sang Bokap sebagai presiden Indonesia ke-7, blog Diary Anak Kampung sempat hilang dari peredaran. Aku tahunya pas tanggal 20 kemarin, hari di mana Bapak Joko Widodo dilantik sebagai presiden. Aku sempat bikin status di facebook, tentang hal ini. Ealah, nggak pakai lama, blognya nongol kembali. Rupanya, dia sempat mem-privacy blognya, begitu katanya di twitter. Nggak tau juga apa alasannya. Daaan... pas nongol lagi, template-nya udah berubah, nggak kayak penampakan di foto hasil screenshot di atas. Nggak ada lagi gambar unyu-unyu itu, cuma putih polos aja, hehee...  Yang berubah lainnya adalah blognya sekarang udah rame banget pengunjung. Komennya bejibun, euy! Beda dengan sebelumnya yang sepi prngunjung. Tapi tulisannya nggak berubah sebagaimana tulisan-tulisan sebelumnya. Masih gokil dan kocak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Previous
Next Post »

18 comments

Write comments
Ika Koentjoro
AUTHOR
13 Agustus 2014 pukul 07.29 delete

Mbak Ecky penggemar duo anak bapak ya. Jadi penasaran tulisannya kek mana si anak kampung :)

Reply
avatar
Anonim
AUTHOR
13 Agustus 2014 pukul 07.42 delete

Isi blognya tentang penderitaan seorang jomblo di negeri orang ternyata Kak hahaha

Reply
avatar
13 Agustus 2014 pukul 07.53 delete

Tulisannya lucu-lucu mbak, ditulis apa adanya, xixixiii....

Reply
avatar
13 Agustus 2014 pukul 07.55 delete

Ecieeee...yang senasib, ecieeeee :p

Reply
avatar
Santi Dewi
AUTHOR
13 Agustus 2014 pukul 09.45 delete

jadi penasaran sama blog anak kampung ini :)
utk Raditya Dika, saya malah blm pernah mendatangi blognya :)

Reply
avatar
13 Agustus 2014 pukul 12.01 delete

Bisa langsung dikunjungi mbak blognya, entu link-nya ada di atas.
Kalo blog raditya Dika, memang jarang di-update sih akhir-akhir ini, hehee

Reply
avatar
Keke Naima
AUTHOR
20 Agustus 2014 pukul 09.39 delete

berkunjung ke blog anak Jokowi, ah.

Saya kurang suka sama Raditya Dika. Lebih suka baca blog Panji. Tapi, kalau Arham Kendari, saya suka banget hehe

Reply
avatar
Ceritaeka
AUTHOR
21 Agustus 2014 pukul 07.36 delete

Dulu ada yang bilang ke aku.. Biar anak kampung tapi yang penting rejeki nggak kampungan :)
Eh blognya anaknya Pak JKW emang lucu. Hehehe

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
23 Oktober 2014 pukul 19.51 delete

betul mbak ngakak gulung2 deh baca tulisannya dik kaesang #eaaa

Reply
avatar
Turis Cantik
AUTHOR
23 Oktober 2014 pukul 22.02 delete

Baru kali ini presiden anaknya abege jd asik ya mak hehehe

Reply
avatar
echaimutenan
AUTHOR
23 Oktober 2014 pukul 22.24 delete

iya aku udah baca xixixi..jadi berasa kece punya temen blogger anak presiden ^^ #halah

Reply
avatar
24 Oktober 2014 pukul 12.46 delete

Wah, toss mak, sesama penyuka tulisan Arham Kendari, qeqeqee...

Reply
avatar
24 Oktober 2014 pukul 12.47 delete

betuuuul mbak eka *lirik diri sendiri :p

Reply
avatar
24 Oktober 2014 pukul 12.47 delete

asal jangan sampe tergulung sendiri aja mak, qeqeqe...

Reply
avatar
24 Oktober 2014 pukul 12.48 delete

Sama mak, ikutan kece juga, qeqeqeee...

Reply
avatar
25 Oktober 2014 pukul 23.13 delete

kerennnn.... mari menjadi anak kampung #eh. :D

Reply
avatar

Instagram @fardelynhacky