Credit Pict |
Masquerade
adalah film Korea Selatan lainnya yang mengadaptasi cerita The Prince and
The Pauper, setelah I Am The King. Alasan saya menonton Masquerade:
- Ingin melihat untuk pertama kalinya
akting Lee Byung-Hun. Saya belum pernah melihat aktingnya sebelumnya, baik
dalam film maupun drama. Fyi, Lee Byung-Hun merupakan salah satu aktor
Korea Selatan yang berkarir di Hollywood. Memang filmnya di Hollywood belum
banyak–– masih lebih filmnya yang merupakan produksi Korea Selatan––tetapi
belum banyak aktor Korea Selatan seperti Lee Byung Hun. Tahun ini, Lee Byung
Hun mendapat peran pendukung dalam film Terminator Genysis, bersama
Arnold Schwarzenegger.
- Masquerade
merupakan salah satu film Box Office Korea Selatan dengan total penonton
lebih dari 10 juta penonton (di Indonesia, angka 1 juta penonton untuk satu
film sudah bisa disebut luar biasa mengingat jumlah penonton film di Indonesia
tidak fantastis-fantastis amat). Salah satu faktor Box Office Masquerade,
kalau saya boleh menebak mungkin karena aktor utama film ini adalah Lee Byung
Hun.
Sejarah Raja Gwanghae
Film
ini diangkat dari fakta sejarah salah satu raja Joseon; Gwanghae.
Sampai
saat saya menulis catatan ini hari ini, boleh saya bilang mengikuti betul kisah hidup salah dua Raja
Joseon; Sukjong dan Gwanghae, dalam beberapa drama dan film. Sampai
saya hapal nama ratu dan selir-selirnya, dan apa yang terjadi pada mereka
berdasarkan sejarahnya. Ini sesuatu yang luar biasa, kan? Hahaa… Coba ya, kalau
sejak dulu kita belajar sejarah dengan cara ini, salah satunya, pasti kita bisa
hapal juga sejarah bangsa kita dengan baik :D
Well,
singkat saja, ya. Dinasti Joseon memiliki 26 raja, Gwanghae adalah raja ke-15.
Ciri khas nama Raja Joseon adalah memiliki nama Raja (nama kuil) dengan akhiran
‘Jo’ atau ‘Jong’. Dari 26 raja, hanya ada dua raja yang tidak memiliki nama
kuil, termasuk salah satunya adalah Gwanghae, lainnya adalah Raja Yeonsan
(kapan-kapan saya tulis juga). Untuk Gwanghae, alasan tidak diberikannya gelar
tersebut untuknya adalah (1) Gwanghae adalah anak selir dan bukan pula anak
pertama, (2) karena fakta tersebut, banyak bangsawan dan para menteri menolak
Gwanghae dijadikan penerus tahta, tetapi akhirnya tetap menjadi Raja karena
saat raja sebelumnya meninggal, posisi Putra Mahkota ada pada Gwanghae, (3)
selama 15 tahun menjadi Raja, pihak yang semula tidak setuju Gwanghae menjadi
Raja, tetap saja bersikukuh bahwa Gwanghae tidak pantas menjadi Raja, hingga di
tahun ke-15 kepemimpinannya, dia diturunkan oleh pihak-pihak tersebut, dan (4)
bukannya dihormati sebagai bekas raja, Gwanghae malah diasingkan ke pula Jeju,
dan kematiannya tanpa ditandai dengan penanda apapun, kuburan pun tidak ada.
Menyedihkan memang, emngingat dia seorang raja. Padahal, Gwanghae termasuk Raja Joseon yang
pro rakyat. Ketika pertama sekali naik tahta, Gwanghae langsung mengubah sistem
pajak dari yang sebelumnya dianggap tidak adil dan memberatkan rakyat kecil.
Boleh dibilang, Gwanghae adalah seorang reformis, mengubah banyak sistem agar
negaranya tidak terus menerus terpuruk dalam kemiskinan. Tetapi, perjuangan
seperti ini biasanya memang tidak mudah. Ada saja pihak-pihak yang kurang
senang jika sistem negara diubah, apalagi jika sistemnya adalah sistem pro
rakyat seperti yang dicetuskan oleh Gwanghae. Pihak-pihak tersebut adalah
mereka yang suka menari-nari di atas penderitaan rakyat. Mereka tidak mau jika
rakyat makmur.
Merasa
dekat dengan fakta tersebut? Tentu saja, karena kita menyaksikannya sendiri di
negara kita sendiri. Di negeri ini, masih banyak pihak yang kurang senang jika
rakyat makmur. Masih dibutuhkan reformis-reformis sejati untuk mengubah negeri menjadi lebih baik lagi.
Adapatasi
cerita The Prince and The Pauper
Diangkat
dari fakta sejarah, bagaimana cerita The Prince and The Pauper (judul novel Mark Twain) diadaptasi ke dalam
sejarah hidup Raja Gwanghae dan menjadi cerita fiksi? Metodenya tidak berbeda
jauh dengan metode yang dipakai untuk film I Am The King, mengambil
sedikit saja dari fakta sejarah sang Raja lalu dikembangkan menjadi cerita yang
sama sekali berbeda jauh dengan fakta. Dalam dunia perbukuan dan perfilman, ini
bukanlah sebuah dosa, selama itu adalah berupa fiksi dan bukannya buku sejarah
atau film dokumenter. Makanya saya suka heran ketika film-film kita yang
diangkat dari sedikit latar sajarah tetapi diprotes oleh pihak-pihak tertentu,
bahkan dilarang tayang di bioskop karena dianggap tidak sesuai dengan fakta
sejarah. Saya jadi bertanya-tanya, apakah selama hidup mereka tidak pernah
bersinggungan dengan buku fiksi atau film?
Ketika
isu tersebut merebak, orang-orang kepercayaan raja bertindak dengan ekstra
hati-hati, termasuk dalam hal memerhatikan makanan. Namun akhirnya kecolongan
juga, Gwanghae diracun dan menyebabkan dia tak sadarkan diri selama dua minggu.
Gwanghae sadar, dirinya sedang menjadi target pembunuhan, maka sejak awal dia
memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari siapa saja yang mirip
dengannya. Maka ketika Gwanghae tidak sadarkan diri, posisi Raja digantikan
oleh seseorang yang mirip dengannya, tanpa seorang pun yang tahu kecuali kasim
pribadi dan dua pengawal pribadinya. Seseorang yang mirip raja ini lalu menjadi
raja pura-pura sampai raja yang sebenarnya sembuh dari pengobatan rahasia.
Sedikit
mirip dengan cerita I Am The King, Masquerade lebih menekankan
pada cerita kehidupan di istana dengan raja palsunya. Tetapi satu hal yang
menarik, melalui raja-raja palsu yang ditunjukkan dalam I Am The King
dan Masquerade, saya bisa melihat kehidupan Raja secara lebih dekat.
Dekat dalam artian yang sebenarnya. Mulai dari kegiatan bangun tidur, makan,
bahkan sampai berak. Raja palsu tentu saja akan terkaget-kaget dengan segala
bentuk pelayanan yang diterimanya. Dengan mendadak tinggal di istana, Gwanghae palsu menjadi tahu bahwa seorang Raja
Joseon adalah pribadi yang tidak berhak memiliki privacy. Ketika tidur,
para pengawal berdiri di kamarnya di segala penjuru mata angin. Ketika makan,
puluhan juru masak menunduk di hadapannya. Bahkan ketika berakpun, raja
dikelilingi oleh para dayang, lalu mendapat ucapan “Congratulation, His
Majesty” ketika kotoran sang raja selesai dikeluarkan. Bayangkan!
The
best scene
Overall,
film ini tidak mengecewakan. Lee Byung Hun sukses memainkan dua peran sekaligus
dalam satu film. Di satu sisi dia bisa menunjukkan ketegasan seorang raja, di
sisi lain dia menunjukkan keluguan seorang laki-laki kampung.
Kalau kalian ingin
menyaksikannya filmnya, kalian bisa menontonnya di SINI.
Sebenarnya, film ini tidak dibuat sebagai film
humor. Jika melihat kover film dan premis filmnya sendiri yang dibumbui dengan
intrik politik, kesannya malah jauh dari kesan lucu-lucuan. Raja Gwanghae yang
menurut sejarahnya dan menurut banyak drama adalah penggambaran seorang raja
yang baik hati dan baik budi pekerti, dalam film ini malah terkesan agak
beringas. Mungkin tegas, tetapi saya malah menangkap kesan beringas. Maka kehadiran Gwanghae palsu dengan segala
keluguan dan kekonyolannya mencairkan semua kekakuan di istana, termasuk
kekakuan hubungan Gwanghae dengan istrinya, Ratu Munseong.
The Best Scene; bikin ngakak, hahaa... |
Maka
pertemuan Gwanghae palsu dengan Ratu Munseong (diperankan oleh Han Hyo Jo) untuk
pertama kalinya, menjadi salah satu scene terbaik dan terlucu versi
saya. Han Hyo Jo tidak mengambil begitu banyak peran di sini, tetapi dia sukses
memerankan sebagai seorang ratu yang dingin dan kesepian.
Bonus:
Han Hyo Jo dalam balutan Hanbok Ratu.
As usual lah ya, kurang lengkap membahas film-film Asia
jika belum menilik pakaian para pemain perempuannya. Aku suka hanbok ratu yang
dikenakan oleh Han Hyo Jo. Dalam film ini, hanboknya dominan putih dengan
bawahan yang jika bukan hitam pasti abu-abu. Terlepas dari saya suka
melihatnya, hanbok ratu dalam film ini terlihat berbeda dengan hanbok ratu
lainnya yang mana biasanya hanbok ratu harus memiliki emblem naga di bagian lengan dan/atau di bagian dada, tetapi di sini hanbok ratu Munseong terlihat polos
saja, tanpa emblem apapun.
29 comments
Write commentsFilm model begini pada umumnya bagus dan banyak dipetika pelajaran darinya. Penggarapannya juga serius sehingga enak ditonton.
ReplyTerima kasih resensinya
Salam hangat dari Surabaya
Hanbook putihnya cantik bangeeett....
ReplyAku suka klo drama korea yg kolosal gini kak klo yg abege2 gtu kurang ;)
Hanbooknya keren.
ReplyBagus ya ceritanya?
Salam...
aku suka lihat film kerajaan gini. Selain ceritanya, bajunya juga bagus2
ReplySaya pengennya pelajaran sejarah kita dalam bentu yang fun, misalnya dalam film kayak gini atau buku. Soalnya saya dulu susah menghafal sejarah :)
ReplyMbak Ecky bisa yang menghafal nama para tokohnya, kalo saya kayaknya sulit .... wajahnya saja kayak mirip2 *dasarbukan penggemar filmKorea* :)
Tiap kali nonton drakor aku mupeng satu hal: pingin pake hanbok lengkap dengan rias wajahnya.
ReplyAh...cari ah film ini. Penasaran mo nonton.
Meski ga suka nonton Korea, hanboknya keren-keren. Ga nolak deh kalau dikasih, hehehe... Eh btw aku suka tampilan anyar blogmu, mak. Manglingi, dan keren.
ReplyIya Pakdhe, minimal pembelajarannya adalah setidaknya tau sedikit sejarahnya, meski filmnya bukan menceritakan sejarah hidup sang raja secara fakta
ReplyTerima kasih sudah mampir pakdhe :D
Iya kak, aku pengen punya hanbok kayak gitu. cocok gitu kalo dipakai sama cewek berjilbab kayak kita ini :D
ReplyKalo menurut aku bagus mbak, setidaknya aku menikmatinya lah :D
ReplyToss kalo gitu mb Ika :D
ReplyMbak Niar, dulu, pelajaran Sejarah waktu sekolah juga saya lupa mbak, abis disuruh menghapal, jadi cepat lupanya, xixixii... aku pikir, dengan metode film, selain lebih fun, mungkinjuga bisa bertahan lama di ingatan karena kesan yang ditinggalkan. Mungkin
ReplySaya nama-nama Korea nggak hapal juga mbak, saya taunya yang filmnya saya pernah nonton aja, xixixiii
Entu mbak Ade, bisa nonton di link yang saya kasih dalam tulisan ini :D
ReplyTerima kasih
ReplyMakasiiiiih mak. Iya nih, aku baru ganti template ni, doain aku ada rejeki buat ganti template ya mak, biar keren kayak blogmu mak :D
ReplySeneng kalau unsur sejarah gii. Sekalian belajar. Para Raja Dahulu itu memang tangguh tangguh, kayak kagak kenal takut. Jarang banget lihat film Asia. Baca postingan ini jadi pingin nonton :)
ReplyYuk mbak ditonton. Ini filmnya nggak berat, malah ada unsur humornya mbak. Jadi cerita sejarang dibalut dengan teknik bercerita yang nggak berat :D
Replyfilm salman yang baru, prem ratan dhan payo juga premisnya mirip gwanghae ini, mbak. cuma dia diadaptasi dari novel yang lain.
ReplyMasukin youtube dong mbak. Nyari dvd nya susah. Asli pngn nonton aplg ratu nya selir dongyi
ReplyMasukin youtube dong mbak. Nyari dvd nya susah. Asli pngn nonton aplg ratu nya selir dongyi
ReplyCinta bnget sama joseon . Aplg sm drma saeguk korea. Langusung buka google berpuluh ribu kali
ReplyCinta bnget sama joseon . Aplg sm drma saeguk korea. Langusung buka google berpuluh ribu kali
Replybaru mau nonton film ini. cari reviewnya dulu eh ketemunya di sini. filmnya ringan ya kayaknya.
ReplyHalo!
ReplyMenonton drama The Crowned Clown tahun 2019 membawa saya kepada postingan ini.
Senang membacanya. Terlebih lagi saya setuju, sebagai orang yang diwaktu sekolah suka dengan pelajaran sejarah, saya beranggapan alangkah enaknya jikalau di negara kita bisa mengangkat cerita cerita sejarah sebagai film/buku fiksi seperti ini, menghibur dan sekaligus mengedukasi. Jadi kalau ada tes pengetahuan seperti saat mau cpns kita ga perlu susah susah ya menghapal nama nama raja apalagi dengan segala tahun lahir dan lainnya.
Yg d ceritain bukannya raja yeonsan yah bukan gwanghae.. ratu munseong itu istrinya raja yeonsan.. raja yeonsan terkenal bengisnya makannya pda akhirnya d kudeta sm adiknya pangerab le yeok atau raja jungjong..
ReplyPeople have high expectations from dramacool7.com to entertain people of all ages and walks of life. WAtch drama online here
Replydramacool7
People have high expectations from https://dramacool7.com to entertain people of all ages and walks of life. WAtch drama online here
ReplyPeople have high expectations from dramacool7.com to entertain people of all ages and walks of life. WAtch drama online here
Replydramacool7
watch youpornhub for latest leaked BBC Desi porn videos on youpornhube.com.
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon