Colorful of Life in Thailand


Warna berdasarkan hari. Gambar: Wikipedia

Apakah Anda pernah mendengar kalau masyarakat Thailand percaya bahwa setiap hari dalam seminggu memiliki pengaruh warna?
Awal-awal saya datang ke Thailand, saya heran kenapa orang-orang suka pakai kaos atau T-shirt (walau berbeda corak) namun dengan warna yang sama. Apalagi jika mereka mengadakan acara atau kegiatan tertentu, misalnya acara amal atau pesta kecil-kecilan di jurusan saya. Saya pernah menghadiri semacam pesta penyambutan mahasiswa baru di jurusan saya. Semua orang memakai kaos orange tetapi saya memakai baju yang biasanya saya pakai untuk ke pesta. Okelah soal kostum pesta ini, tapi yang paling bikin saya berbeda  adalah warna baju yang saya pakai hari itu adalah warna ungu. Bayangkan saja, saya yang berbaju ungu berada dalam kumpulan orang-orang berbaju orange. 
Jadi, sebenarnya pemakaian warna sebagai simbol  ternyata berasal dari pengaruh kebudayaan Hindu. Lha, kenapa Hindu? Thailand kan mayoritasnya Buddha.
Well, ketika menuliskan salah satu postingan untuk kegiatan #fordaysforASEAN tentang tema serumpun antara negara-negara di Asia Tenggara, saya beruntung karena akhirnya saya jadi banyak tahu bahwa betapa banyak persamaan yang dulu dimiliki oleh negara-negara di Asia Tenggara ini. Sebelum Islam masuk ke Asia Tenggara, agama yang dominan yang dianut adalah Hindu dan Buddha. Dua agama ini saling memengaruhi. Sebagaimana Indonesia (dulu belum bernama Indonesia), Thailand dan Kamboja dulunya adalah dua negara dengan agama Hindu sebagai kepercayaan utama. Namun kemudian, Buddha lebih berkembang di Thailand. Namun sepertinya, masih ada pengaruh-pengaruh Hindu dalam masyarakat Buddha Thailand saat ini; salah duanya adalah adanya kuil para dewa dan pengaruh warna dalam kehidupan sehari-hari. Kalau soal kuil, nanti akan saya tulis di bahasan lainnya ya.
Nah, pengaruh warna dalam kehidupan sehari-hari ini ternyata masih berlaku sampai sekarang. Masyarakat Thailand percaya bahwa jika mereka memakai warna yang tepat pada hari-hari yang tepat dalam seminggu, maka sepanjang hari itu mereka akan diliputi keberuntungan. Hal yang sangat nyata, mereka mengekspresikan penggunaaan warna dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dalam hal berpakaian.
Apa sajakah warna-warna penting tersebut setiap harinya? 

Minggu = Merah
            Merah adalah warna untuk hari Minggu. Menurut kepercayaam Hindu, Minggu adalah hari diciptakannya Dewa Matahari yang konon katanya berwarna merah. Sayangnya, saya tidak punya dokumen  saat teman-teman Thailand saya berkumpul di suatu kegiatan dan memakai baju merah. I love red very much as I love green, itu dua warna favorit saya. Saya punya banyak baju berwarna merah, tapi tentu saja saya pakai sesuka saya saat saya berada di Thailand, tidak mesti hari Minggu.

Senin = Kuning
            Kuning adalah warna untuk hari senin. Ohya, di postingan saya tentang perayaan ‘Father’s Day’ (bisa baca di SINI) yang tahun ini jatuh pada hari Kamis, Anda akan melihat foto di mana semua orang memakai baju kuning. Bahkan jika membaca berita-berita dari situs internasional tentang perayaan  Father’s Day’ di Thailand, nyaris semua berita menampilkan foto-foto pendukung berita dengan nuansa kuning di mana-mana. Nah, ini mereka pakai kuning bukan karena hari itu hari Senin, tapi ini mereka lakukan untuk menghormati raja mereka, raja Bhumibol Adulyadej. Raja ini lahir pada 5 Desember 1927. Nah, tanggal 5 Desember 1927 itu jatuh pada hari Senin. Makanya, kenapa warna kuning ini adalah warna spesial. Selain ini adalah warna untuk hari Senin, ini juga adalah warna baju yang akan dipakai setiap tanggal 5 Desember setiap tahunnya, apapun harinya (sekali lagi, untuk menghormati hari lahirnya raja Bhumibol di hari Senin). Begitu kira-kira. 
Saat Father's Day, hari ketika semua orang memakai baju kuning

Selasa = Pink
            Pink adalah warna untuk hari Selasa. Ada hal yang menggelikan sehubungan dengan warna pink ini. Jadi, pemakaian warna baju yang disesuaikan dengan hari ini dilakukan tidak hanya oleh perempuan, laki-laki juga, termasuk… pink. Ini yang saya maksud menggelikan tadi. Secara, kalau di Aceh dan saya kira di Sumatera juga (saya tidak tahu Indonesia secara keseluruhan, jadi saya buat lingkup kecil saja), pria menggunakan baju berwarna pink itu jarang, jika tidak bisa saya katakan tidak ada. Juga yang kita pahami selama ini bahwa pink adalah warna yang identik dengan warna perempuan, bagitu yang jamak berlaku. Saya kira bukan hanya di tempat kita, tapi juga di banyak tempat.  Cobalah lihat toko-toko mainan. Bagian mainan anak perempuan pastilah didominasi oleh warna pink sementara bagian mainan anak laki-laki didominasi oleh warna-warna gelap.
Tapi di sini, di Thailand, laki-laki juga memakai baju (umumnya sejenis kaos) pink. Dulu, saya kira hanya laki-laki yang kewanita-wanitaan (jumlahnya lumayan banyak di sini :D) yang pakai baju pink, namun ternyata laki-laki yang tidak kewanita-wanitaan juga memakai baju pink di hari Selasa. Saya pikir, mungkin karena transgender bukan sesuatu yang aneh lagi di sini, maka pria yang bukan transgender memakai baju pink tidak dianggap menggelikan, tidak dianggap aneh, sebagaimana saya yang awalnya menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang menggelikan.  Atau, jangan-jangan saya yang aneh, hahaaa…
Saat mahasiswa Indonesia memakai baju pink, termasuk pria

Rabu = Hijau
            Ini saya bersama teman-teman memakai baju warna hijau. Kompak sekali, bukan?
Saya dan teman-teman Indonesia memakai baju hijau di sebuah acara

Kamis = Orange
            Ini contoh hari di mana saya pernah salah kostum. Saya menghadiri sebuah party kecil-kecilan dengan berdandan yang sedikit ‘wah’. Namun, sesampainya saya di sana, saya merasa terasing di tengah kerumunan orang berbaju orange, bukan karena dandanan saya (karena yang lain juga berdandan) tapi karena saya salah kostum tadi. Well, rasa terasing saya tadi sedikit terobati ketika melihat seorang Ajarn memakai baju biru dan teman-teman Indonesia lainnya yang juga menghadiri pesta tersebut, juga memakai baju dengan warna yang bukan orange
Ketika warna orange mendominasi

Jumat = Biru
            Sama seperti halnya saya tidak punya dokumentasi pemakai ‘seragam’ warna merah, saya juga tidak punya dokumentasi ketika bersama sekelompok orang dengan baju biru.

Sabtu = Ungu
            Akan ada banyak orang yang memakai  baju ungu di hari Sabtu, termasuk orang-orang di kampus saya, Prince of Songkla University. Selain karena ini warna hari Sabtu, ungu juga warna untuk kampus saya.
***
Itulah makna warna warni yang berlaku dalam masyarakat Thailand. Meski ada warna tertentu untuk hari tertentu, namun memakai warna lain di hari tersebut bukanlah sesuatu yang tidak boleh atau aneh, malah sebaliknya, banyak kok yang memakai warna baju yang tidak sesuai dengan hari yang dimaksud.
Jika kuning identik dengan warnanya Raja, maka warna untuk ratu (Ratu Sirikit) adalah biru. Katanya, Ratu Sirikit lahir di hari Jumat. Hmmm..unik juga ya soal warna-warna ini.
Memakai baju warna tertentu untuk hari tertentu ini biasanya dilakukan di kantor-kantor (baik pemerintah atau swasta), kegiatan olahraga, kegiatan kemasyarakatan, para akademisi, mahasiswa, dan  sebagainya. Menarik!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Previous
Next Post »

2 comments

Write comments
Mang Lembu
AUTHOR
1 Februari 2016 pukul 08.38 delete

sungguh-sungguh colorful banget pada setiap harinya, pastinya seru dan berwarna dong yah

Reply
avatar
ulimayang
AUTHOR
1 Februari 2016 pukul 08.44 delete

Beli baju nya kudu ada stok buat satu minggu hahah

Reply
avatar

Instagram @fardelynhacky