[Sponsored Post]
Sekarang, hampir bisa dipastikan bahwa setiap rumah di kampung saya di Aceh memiliki TV. Zaman sekarang, memiliki televisi tidak lagi menjadi tolok ukur terhadap status sosial seseorang. Di kampung saya di pelosok Aceh Selatan sana misalnya, ada beberapa rumah yang, jika dilihat dari luar, kondisinya terlihat memprihatin, tetapi pemiliknya mempunyai TV―bahkan beberapa di antaranya dengan TV layar datar―dengan antena parabola bertengger dengan manis di atas atap rumbia rumah. Pemandangan seperti itu sudah sangat biasa.
Sekarang, hampir bisa dipastikan bahwa setiap rumah di kampung saya di Aceh memiliki TV. Zaman sekarang, memiliki televisi tidak lagi menjadi tolok ukur terhadap status sosial seseorang. Di kampung saya di pelosok Aceh Selatan sana misalnya, ada beberapa rumah yang, jika dilihat dari luar, kondisinya terlihat memprihatin, tetapi pemiliknya mempunyai TV―bahkan beberapa di antaranya dengan TV layar datar―dengan antena parabola bertengger dengan manis di atas atap rumbia rumah. Pemandangan seperti itu sudah sangat biasa.
Tampaknya TV memang telah menjadi bagian dari kebutuhan penting manusia saat ini. Apalagi bagi masyarakat di kampung-kampung yang notabene jauh dari akses hiburan, satu-satunya hiburan paket lengkap yang bisa didapatkan adalah hiburan melalui televisi. Tinggal pasang parabola, nyaris semua siaran TV swasta bisa ditangkap. Seperti apa televisi yang dimiliki, itu tergantung selera dan kebutuhan masing-masing, juga dari dana yang tersedia. Iya, kesediaan dana tak kalah penting. TV dengan teknologi terbaru tentu harganya lebih mahal dibanding TV dengan keluaran sebelumnya.
Semakin
lama, perkembangan teknologi demikian cepatnya, inovasi tiada henti-hentinya.
Demikian juga dengan TV. Salah satu produk TV yang begitu melesat jauh dengan
perkembangan teknologinya adalah TV Samsung. Bagi penduduk Indonesia, merek
Samsung sudah sangat familiar dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Bukan
hanya karena adanya smarphone dengan
merek yang sama tengah berjaya di Indonesia, tetapi Samsung telah akrab dalam
keseharian keluarga Indonesia sejak dulu kala.
Tidak usah jauh-jauh, TV pertama di rumah kami dulu adalah merek
Samsung. Papa saya membelinya ketika saya masih di tahun-tahun awal sekolah dasar, sekitar 29 tahun lalu. Televisi Samsung
adalah TV yang paling awet yang pernah kami punya, TV berwarna pertama yang
dibeli Papa dan bertahan hingga saya
tamat SMA. Luar biasa, kan?
Apa
saja sih keunggulan TV Samsung dibanding produk sejenis? Berikut beberapa di
antaranya:
v Inovasi
yang terus berkembang
Rasanya belum lama
mendengar kabar TV LED Samsung dikeluarkan, eh, sekarang sudah muncul lagi HDTV
(Full High Definition Television),
UHD (Ultra High Definition), dan SUHD
(S-Ultra High Definition).
v Ada
harga ada rupa
Walaupun kualitas
tidak selalu berbanding lurus dengan harga, tetapi saya selalu percaya dengan
pepatah ‘ada harga ada rupa’. Samsung
mematok harga yang sesuai dengan kualitas yang mereka berikan.
v Desain
yang keren
Konsep desain yang
elegan dan mewah seiring sejalan dengan inovasi yang diluncurkan oleh Samsung. Desainnya
mengedepankan keringkasan dalam kemewahan. Bandingkan dengan TV zaman dulu,
terdapat banyak sekali tombol di depan TV sehingga terlihat kurang rapid an
jadul. TV sekarang tidak bagitu lagi. Tampilan depannya yang hanya berupa layar
berbingkai dengan ditopang oleh kaki-kaki yang kokoh menjadikan TV Samsung
inovasi terbaru terlihat elegan dan mewah.
v Mudah
membelinya
Perkembangan zaman
dengan adanya internet telah memudahkan kita di nyaris semua lini kehidupan.
Sekarang kita berbelanja tidak harus keluar rumah dengan menghabiskan waktu
berjam-jam di jalan raya. Apakah TV Samsung bisa dibeli secara online? Tentu
saja bisa, apabila barangnya belum tersedia di toko-toko di kota kita
masing-masing.
Apakah
kalian sama dengan saya, yaitu menjadi mupeng tingkat tingkat tinggi dengan TV
Samsung SUHD? Mungkin kalian suka seri lainnya: HDTV atau UHD, misalnya? Tersedia
banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
ConversionConversion EmoticonEmoticon