Sewaktu saya masih menjadi mahasiswa, saya
pernah menghilangkan uang sebuah organisasi karena kecerobohan saya. Saya berpikir tentang seseorang. Sesorang yang saya
duga bahwa dialah yang mengambil uang tersebut. Ada banyak petunjuk yang
kesemuanya menjurus ke seseorang tersebut. Saya menceritakan hal ini pada
seorang senior saya. Dia berkata, curiga boleh saja, tapi jangan sampai
menuduh. Seandainya bukan dia yang mengambil dan ternyata ini benar-benar
karena kecerobohan saya, bukankah hal ini sangat tidak baik? Akhirnya saya menerima kenyataan bahwa
mungkin sayalah yang ceroboh. Uang yang hilang tersebut setara dengan jumlah kiriman
dari orangtua saya setiap bulannya, yaitu enam ratus ribu rupiah. Begitu saya
menerima kiriman di awal bulan, saya langsung mengganti uang tersebut. Dalam
sebulan itu, saya hidup dengan tanpa uang sepeserpun.
Akhirnya, sambil melalui hari-hari
yang berat tanpa uang, saya berdamai dengan diri saya. Saya berdamai dengan tidak mencurigai
siapapun. Biarlah uangnya hilang. Mungkin ini cobaan untuk saya, mungkin itu bukan lagi
rejeki saya, begitu pikir saya. Saya benar-benar sudah ikhlas
dan saya anggap sedekah saja bagi yang mendapatkannya.
Hari-hari selanjutnya adalah hari yang sulit buat saya. Saat
itu saya sedang mengerjakan skripsi dan saya membutuhkan banyak uang. Dengan
kondisi demikian, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Hidup saya berputar di lingkaran yang sangat tidak mengenakkan; meminjam
uang,
kemudian ketika menerima kiriman, saya kembalikan, begitu seterusnya hingga saya nyaris frustasi. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak meminjam lagi. Skripsi saya tunda dulu.
Hidup dengan kondisi yang tidak punya uang membuat saya tidak
berdaya. Tiap malam saya berdoa semoga Allah mengampunkan dosa-dosa saya.
Mungkinkah saya pernah melakukan hal-hal yang tidak diridhai-Nya? Mungkinkah saya kurang sedekah hingga Allah harus
menegur saya dengan membuat saya menjadi begini. Saat itu saya meminta ampun
pada Tuhan atas dosa-dosa yang saya lakukan hingga memperberat saya.
Sampai pada suatu siang, sebuah telepon masuk ke ponsel saya.
“Bisa bicara dengan Fardelyn
Hacky?”
“Ya, ini saya sendiri,” jawab saya.
“Kami dari Yayasan X Banda Aceh, ingin meminta kesediaan saudara untuk menjadi
fasilitator kelas di sebuah
sekolah menulis.”
Jadi begini, akhir tahun 2005, saya pernah
menjadi murid sebuah sekolah menulis di Banda Aceh. Guru-guru menulis kami didatangkan dari Jakarta dan Bandung. Mereka adalah para wartawan, sastrawan, novelis, penulis buku, dan beberapa penulis lain yang bergiat dalam bidang literasi. Saya beruntung bisa
terpilih menjadi salah satu murid sekolah tersebut setelah melalui tes
wawancara. Sekolah tersebut baru pertama sekali dibuka, atas kerjasama yayasan
yang menelepon saya tadi dan sebuah LSM yang dibentuk khusus untuk merekonstruksi
dan merehabilitasi kondisi Aceh pasca-tsunami. Sekolah ini gratis. Tidak perlu
mengeluarkan biaya apapun, dikasih makan, minum, dan camilan. Bahkan disediakan laptop juga. Semuanya gratis. Kami cuma tinggal datang saja.
Melalui telepon dijelaskan bahwa saya dan seorang teman yang sama-sama alumni sekolah menulis tersebut, akan dijadikan sebagai fasilitator dua buah kelas
menulis. Masing-masing kami bertanggung untuk satu kelas. Sebelum menutup
telepon, mereka meminta saya untuk datang ke kantor mereka keesokan harinya untuk menandatangani
kontrak kerja. Saya berucap hamdalah untuk pekerjaan
yang saya terima tersebut. Saya tidak tahu persis kenapa saya dan seorang kawan lagi terpilih untuk proyek kelas menulis tersebut, mereka tidak memberi tahu. Saya menduga, mungkin karena kami berdua tidak pernah absen menghadiri kelas. Ya, saya semangat sekali masuk ke kelas menulis tersebut, lebih semangat dibanding masuk kelas di kampus :D
Besoknya, saya ke kantor yang dimaksud. Mereka menyodorkan sebuah surat perjanjian berikut jumlah
gaji yang akan saya terima. Saya melihat jumlah yang tertulis dan bibir saya bergetar mengeja angka yang tertera di situ; enam juta
rupia! Pekerjaan saya memfasilitasi sebuah kelas menulis yang hanya berlangsung sebulan saja dan saya digaji dengan jumlah enam juta rupiah. Saya tidak bisa berkata-kata. Ingin rasanya saya menangis di kantor itu dan saat itu juga, tetapi saya tahan.
Sesampainya saya di tempat kos, saya betul-betul menangis dan berterima kasih pada Allah. Saya memohon ampun seraya berucap syukur. Saya kembali teringat dengan uang yang saya hilangkan sejumlah enam ratus ribu rupiah. Dan hari
itu, setelah hidup saya terlunta-lunta, saya menandatangai kontrak kerja dengan
gaji yang besarnya 10 kali lipat jumlah uang kiriman bulanan saya yang juga
jumlah yang sama atas uang yang saya hilangkan. Apakah ini buah keikhlasan saya hingga Allah membalasanya sampai sepuluh kali lipat? Wallahu’alam. Yang jelas, sejak
peristiwa itu, saya belajar tentang satu hal bahwa jika kau kehilangan sesuatu
dan kau yakin itu bukan milikmu lagi, biarlah menjadi milik siapapun yang
mendapatkannya. Insya Allah kau akan mendapatkan gantinya. Amin.
14 comments
Write commentsSaya juga percaya, Mbak. Dan punya pengalaman hampir sama :)
ReplyW.O.W. hikmah yang langsung terasa ya kak Eqi.
Replyalhamdulillah :")
Replylama tak kunjung mengunjung.
Replygantinya lebih baik ya kak
masyaallah, allahu akbar. janji allah itu manis ya mba. *yihaaa akhirnya bs komen d blog hehw
ReplySetuju Bu... sama halnya dengan sedekah, pasti akan diganti ke kita dengan berkali lipat pada saat dan jumlah yang tidak pernah kita sangka-sangka..
ReplyLama tak berkunjung ke blog mbak Eky :) Rezeki dari Allah memang tak terduga, Alhamdulillah....
ReplySemuanya akan Allah ganti dengan hal yg jauh lebih indah, sperti cerita mbak, 600ribu diganti jadi 6jt wow
Replyamin
ReplyAlhamdulilah ...!
Replysemangat mbak hehe
regards
sutopo.com
APAKAH ANDA PRIA BISNIS / WANITA, A PEKERJA DI ORGANISASI, Wiraswasta? Membutuhkan pinjaman pribadi untuk bisnis tanpa stres, Jika demikian, hubungi kami hari ini, kami menawarkan pinjaman musim Natal di tingkat bunga rendah dari 2%, Anda dapat mulai bulan baru dengan senyum di wajah Anda, keselamatan, kebahagiaan kami pelanggan adalah kekuatan kita. Jika Anda tertarik, mengisi formulir aplikasi pinjaman di bawah:
ReplyInformasi Peminjam:
Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Seks: ______________________
Usia: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com
kadang sulit mengikhlaskan yang hilang pada awal kehilangan ya mbak Ecky, saya pernah pas masih kuliah kehilangan dompet beserta isinya di perpus sekolah, masih keingat sampai sekarang ....
ReplyIkhlas buahnya manis ya Mbak. :')
ReplyHalo semuanya, Nama saya Siska wibowo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di sini di internet , Sampai saya melihat posting Bapak Suryanto tentang Nyonya Esther Patrick dan saya menghubunginya melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
ReplyBeberapa bulan yang lalu, saya putus asa untuk membantu biaya sekolah dan proyek saya tetapi tidak ada yang membantu dan ayah saya hanya dapat memperbaiki beberapa hal yang bahkan tidak cukup, jadi saya mencari pinjaman online tetapi scammed.
Saya hampir tidak menyerah sampai saya mencari saran dari teman saya Pak Suryanto memanggil saya pemberi pinjaman yang sangat andal yang meminjamkan dengan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp200.000.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dengan tingkat bunga rendah 2 %. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa nomor saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, segera saya menghubungi ibu melalui (estherpatrick83@gmail.com)
Dan juga saya diberi pilihan apakah saya ingin cek kertas dikirim kepada saya melalui jasa kurir, tetapi saya mengatakan kepada mereka untuk mentransfer uang ke rekening bank saya, karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres atau penundaan.
Yakin dan yakin bahwa ini asli karena saya memiliki semua bukti pemrosesan pinjaman ini termasuk kartu ID, dokumen perjanjian pinjaman, dan semua dokumen. Saya sangat mempercayai Madam ESTHER PATRICK dengan penghargaan dan kepercayaan perusahaan yang sepenuh hati karena dia benar-benar telah membantu hidup saya membayar proyek saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Madam melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (siskawibowo71@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan yang saya kirim langsung ke rekening bulanan Nyonya seperti yang diarahkan. Tuhan akan memberkati Nyonya ESTHER PATRICK untuk Segalanya. Saya bersyukur
ConversionConversion EmoticonEmoticon