Saya Siap Menyongsong Pemilu Indonesia 2014



Pesta demokrasi Indonesia, Pemilu 2014, sudah di depan mata. Gini hari, orang-orang, terutama di dunia maya, pada ngomongin soal politik. Mulai dari yang asbun sampai analisis kritis dari pakar politik. Mulai dari ajakan untuk tidak golput sampai alasan kenapa harus memilih golput. Saya sendiri memilih untuk tidak golput. Meski sedikit banyak saya setuju bahwa politik itu busuk, namun saya adalah orang yang percaya bahwa meski dunia ini hitam pekat dan kotor,  masih ada orang yang baik, amanah, dan layak menjadi wakli rakyat/pemimpin.
Semalam, saya membaca esai yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib. Saya selalu suka dengan esai-esai yang ditulis oleh Cak Nun. Selalu ada sesuatu setiap selesai membaca esai-esainya.
Nah lho, setiap individu berlabel Warga Negara Indonesia bertanggung jawab atas kelangsungan negara tercinta ini. 
Saya sempat khawatir jika di pemilu kali ini saya masuk daftar golput karena akhirnya tak bisa memilih. Saya terdaftar sebagai pemilih di tempat tinggal saya Lambaro Angan, Aceh, dan sudah mendapat undangan sebagai pemilih. Namun sampai April, saya masih berada di Thailand. Lebih kecele lagi saat nama saya tak masuk sebagai pemilih di luar negeri. Namun saya mengerti sekali, saat pendataan warga Indonesia di kawasan Thailand Selatan, saat itu saya juga sedang di data di Aceh.
Sampai kemudian saya membaca undangan untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Pemilu 2014 untuk masyarakat Indonesia yang sedang berada di Thailand Selatan, 23 Maret lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh KPPSLN (Kelompok Penyelenggara pemungutan Suara Luar Negeri) bekerjsama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Songkhla. Kegiatan ini diadakan di salah satu hotel berbintang di Hatyai, Lee Garden Plaza Hotel.


KPPSLN berada di bawah naungan PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri), sementara PPLN sendiri adalah perpanjangan dari KPU. PPLN Songkhla diketuai oleh Pak Achrie Jumanto, beliau yang selama ini saya kenal sebagai staf di KJRI Songkhla. Saya dan teman-teman sekampus hadir ke tempat berlangsungnya acara. Kami datang lebih awal. Acara baru dimulai setengah jam kemudian. Seperti biasa, setiap acara ke-Indonesia-an di sini, selalu dibuka atau diberi kata pengantar oleh bapak konsul, Bapak Heru Wicaksono. Kami kemudian diperdengarkan lagu Mars Pemilu. Lagu yang bikin semangat, semangat untuk memilih tentunya. Setelah itu, barulah pihak KPPSLN ‘bekerja’. Mulai dari memperkenalkan sesiapa saja anggota PPLN, mengenalkan partai-partai apa saja yang bertarung di Pemilu nanti, mengenalkan sosok caleg yang nanti akan kami pilih, sampai bagaimana tata cara mencoblos yang baik dan benar. 
Pihak KPPSLN
Khususan untuk luar negeri, pencoblosan dilakukan lebih awal dari di dalam negeri. Tanggalnya juga bervariasi, sejak 30 Maret lalu sampai 6 April nanti. Untuk Thailand, Pemilu Indonesia akan berlangsung 5 April, serentak di seluruh Thailand. Namun, meski lebih cepat beberapa hari dari di Indonesia, hari penghitungan suara tetap dilakukan pada 9 April 2014, begitu kata ketua PPLN Songkhla, Achrie Jumanto.  
Nah, pada kesempatan inilah saya menjumpai panitia KPPSLN dan mendaftarkan ulang diri saya sebagai pemilih di luar negeri. Meski ini bukan pertama kalinya saya memilih. tapi ini adalah pengalaman pertama saya akan memilih di luar negeri. Saya kira prosesnya akan lama, saya kira setidaknya akan memakan waktu seminggu untuk proses pendataan pemilih baru. Ternyata semua selesai sehari, ya hari itu juga. Dan.. taraaaaa… akhirnya saya bisa mencoblos tanggal 5 April nanti. *dadah-dadah pakai undangan dari KPPSLN*
Yeaay...akhirnya...
Yang bikin nggak enak itu adalah pemilih dari luar negeri cuma bisa memilih caleg untuk anggota DPR hanya dari Wilayah DKI Jakarta II. Ini berlaku untuk semua pemilih di luar negeri. Jadi saya nggak bisa memilih perwakilan dari daerah saya sendiri sebagai anggota DPR RI dan nggak bisa milih caleg di dapil saya di Aceh Besar sebagai anggota DPR Aceh dan DPR Kabupaten. Hiks… *nangis di pojokan*. 
Ini semua caleg yang akan dipilih... dipilih.. dipilih...
Tapi ya sudahlah, daripada saya golput kan, ya? Tak mungkin juga PPLN memberikan profil semua caleg dari semua provinsi di Indonesia. Bayangkan saja ada berapa banyak WNI di luar negeri, dari berbagai provinsi. Repot juga jika harus diakomodasi semuanya.
Namun ada juga yang menggembirakan, di buku saku yang dibagikan oleh KPPSLN Songkhla, saya menemukan logo tiga partai lokal Aceh selain partai nasional. Salah seorang undangan yang hadir hari itu sempat bertanya maksud keberadaan tiga partai lokal tersebut. Pihak KPPSLN menjawab bahwa ini adalah untuk mengakomodir WNI dari Aceh yang tinggal di LN. Jadi untuk orang Aceh kayak saya, saya bisa mencoblos salah satu dari partai lokal  tersebut selain partai nasional. Hmm…pilih yang mana eeaaa… *mikir*.  
Partai-partai
Wokeh… siap menyongsong Pemilu 2014? Saya, Insya Allah, siap. Kamu?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Previous
Next Post »

2 comments

Write comments
Efi Fitriyyah
AUTHOR
3 April 2014 pukul 23.32 delete

Dulu seinget saya suka ada semam break, renungan dari Cak Nun. Mbeling tapi ngena. Saya penasaran, asanya udah lama ga liat dia di tv (atau jangan-jangan saya ketinggalan berita, ya?)

Saya sendiri belum punya pilihan siapa pilihan saya, tapi saya ga mau golput dan ga mau nyerahin nasib saya sama caleg yang ngaco Ga sudiiii :)

Reply
avatar
4 April 2014 pukul 06.40 delete

kalo saya, cuma suka tulisannya mbak, daleeeem maknanya :D
btw, selamat memilih ya mbak. great banget tidak sampai golput :D

Reply
avatar

Instagram @fardelynhacky