Wah, rasanya udah lama banget gak nulis di blog. Sekalinya mau posting, ini tentang drama Korea yang baru selesai saya tonton sebulan lalu. Udah lama nontonnya, hanya baru sekarang bisa mereview. Keharusan mereview drama ini seperti memanggil-manggil saya di antara tumpukan tugas klinik dan membuat thesis.
Cekidot aja dah :D
The Moon that Embraces the Sun
Pemain utama:
Kim Soo Hyun sebagai Raja Lee Hwon
Han Ga In sebagai Wol (Heo Yeon Woo)
Jung Il Woo sebagai Pangeran Yang Myung
- Lee Min Ho (1993) sebagai Pangeran Yang Myung muda
Seperti
kebanyakan drama Saegeuk Korea, ‘The Moon That Embrace the Sun’ (TMTES)
juga mengambil seting cerita dari masa Dinasti Joseon. Meski saya tahu sedikit
tentang Dinasti Joseon dari drama
‘Rooftop Prince’, tapi saya jadi lebih banyak tahu lagi dari drama TMTES ini.
The Moon That Embrace the Sun bercerita tentang seorang raja muda dinasti
tersebut, raja Lee Hwon, dan kisah cintanya dengan seorang peramal kerajaan
yang bernama Wol. Wol adalah nama pemberian raja Lee Hwon pada peramal tersebut.
Nama asli Wol adalah Heo Yeon Woo. Sebenarnya, Yeon Woo adalah putri seorang
bangsawan. Yeon Woo mengenal Raja Lee Hwon sejak mereka masih remaja. Saat itu
Lee Hwon masih berstatus sebagai putra mahkota. Dari sini mereka sudah saling
menyukai. Namun cinta kedua remaja tersebut harus terpisah selama delapan tahun
lamanya karena ambisi dan kekuasaan.
Drama
ini diangkat dari novel karya Jung Eun Gwol dengan judul dalam bahasa Korea; ‘Haereul
Pumeun Dal’. Novel ini diterbitkan
pertama kali pada Desember 2005 sementara dramanya baru rilis pada Januari
2012. Kabar gembira buat penggemar fiksi dan drama Korea Indonesia, karena
banyaknya permintaan untuk menerjemahkan novelnya ke dalam bahasa Indonesia dan
tingginya rating drama TMTES baik di
Korea maupun di luar Korea, tak lama lagi novel ini akan benar-benar
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Kisah
cinta yang diramu dalam TMTES adalah kisah cinta yang hampir mirip dengan
kisah-kisah yang mengambil seting kerajaan tempo dulu sebagai latar belakang
cerita. Saya bukan ingin mengatakan kemiripan kisah cinta pasangan Lee Hwon dan
Yeon Woo sama dengan kisah cinta drama lainnya, hanya saja konflik
cerita-cerita dengan latar belakang kerajaan tempo dulu selalu dipicu karena
adanya campur tangan pihak-pihak tertentu (dalam hal ini kerabat raja) dalam
lingkungan istana terhadap kehidupan pribadi raja. Meskipun seorang raja adalah
seseorang yang berkuasa namun sebenarnya raja bukanlah seseorang yang bebas.
Kehidupan raja dibatasi oleh banyak aturan dalam istana, salah satunya adalah
tidak bebas menikah dengan orang yang dicintai. Begitu juga dengan drama TMTES
ini.
Seperti
judulnya, ada perpaduan ‘matahari’ (Sun) dan ‘bulan’ (Moon), di mana matahari
melambangkan seorang raja dan bulan melambangkan seorang ratu (permaisuri).
Bulan dan matahari adalah dua yang saling melengkapi. Tidak akan pernah ada dua
matahari dan dua bulan. Semua harus kembali ke peraturan alam yang semestinya
bahwa hanya boleh ada satu matahari dan satu bulan. Begitu dalam kehidupan
kerajaan, hanya boleh ada satu raja dan satu permaisuri.
Cerita-cerita
dengan latar belakang kerajaan atau dinasti, yang tertinggal dalam
lembaran-lembaran sejarah maupun dongeng yang diciptakan, sering menyisakan
kisah pilu perseteruan perebutan tahta kerajaan antara saudara sekandung
sebagai penerus sebuah kerajaan atau dinasti. Lihatlah kisah pilu yang
melatarbelakangi peristiwa pembangunan Taj Mahal, di mana seorang laki-laki
tega membunuh saudara kandungnya hanya demi menjadi seorang raja. TMTES mungkin
tidak persis sama seperti itu. Tapi inti dari drama ini adalah bahwa jika
seseorang sudah ditetapkan menjadi raja, maka semua yang menjadi kemungkinan
penghalang kehidupan raja akan disingkirkan, meski itu saudara kandung si raja.
Adalah raja Seong Jo, ayah raja Lee Hwon yang
memiliki saudara seayah bernama pangeran Ui Seong. Pangeran ini terlahir dari
ibu yang seorang selir. Di mata rakyat, pangeran Ui Seong adalah seorang
pahlawan dan layak menjadi raja. Tapi kelicikan Ibu suri, Ibu raja Seong Jo,
yang tidak menginginkan jabatan anaknya dirampas oleh anak seorang selir, membuat pangeran Ui Seong terbunuh tanpa
pernah diperkarakan, bahkan oleh raja Seong Jo sendiri saat kemudian dia mengetahui
saudaranya dibunuh atas perintah ibunya. Hal yang hampir sama terjadi bertahun
kemudian, saat Lee Hwon diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya, Raja Seong
Jo. Ibu suri masih memegang kendali atas kerajaan. Meski tidak begitu nyata,
namun ibu surilah yang mengatur semua kehidupan kerajaan, dari mulai tata krama
sampai perjodohan calon raja. Sebagian besar pejabat istana juga berasal dari
klan-nya ibu suri.
Seperti
ayahnya, Lee Hwon juga memiliki saudara seayah bernama pangeran Yang Myung,
yang juga terlahir dari seorang selir. Sejarah seolah terulang saat ibu suri
mulai tidak menyukai pangeran Yang Myung dan menganggapnya sebagai ancaman bagi
Lee Hwon. Ibu suri dengan liciknya juga menetapkan perjodohan secara sepihak
untuk Lee Hwon. Dia meminta seorang peramal untuk membunuh Yeon Woo, gadis yang
dicintai oleh Lee Hwon, agar rencana perjodohan Lee Hwon dengan gadis lain yang
berasal dari klan ibu suri bisa berjalan lancar.
Raja
Lee Hwon adalah raja yang sama sekali berbeda dengan raja sebelumnya. Dia bukan
raja yang hanya mampu tunduk pada kekuasaan perempuan tua yang bersembunyi di
balik statusnya sebagai ibu raja. Raja Lee Hwon mendobrak semua tradisi ganjil
kerajaan yang dianggap mengekang dirinya. Lee Hwon juga sering menyamar sebagai
rakyat dan berjalan-jalan ke sepenjuru kerajaan. Dari sinilah raja Lee Hwon
tahu bahwa bahwa ada konspirasi jahat antara ibu suri dan kerabat-kerabatnya.
Raja Lee Hwon tidak bisa menutup mata dan diam saja sebagaimana yang dilakukan
ayahnya. Dia tidak bisa memikmati indahnya istana di atas penderitaan rakyatnya
yang miskin. Satu-satunya yang tak bisa dilakukannya adalah melindungi Yeon Woo
dari cengkeraman jahat ibu suri.
Meski
kemudian tetap seperti aturan yang seharusnya berlaku bahwa hanya boleh ada
satu matahari dan satu bulan dengan matinya pangeran Yang Myung, namun kematian
sang pangeran bukan disebabkan oleh tangan licik si perempuan tua, ibu suri.
Pangeran Yang Myung justru mati dalam keadaan terhormat saat membela saudaranya
Raja Lee Hwon. Hanya saja, saya tidak begitu menyukai cara mati yang dilakukan
oleh permaisuri pertama, yaitu bunuh diri.
Rasanya kok ya terlalu
dibuat-buat agar akhirnya raja Lee Hwon dan Yeon Woo bisa bersatu dan hidup
bahagia selamanya. Tapi kemudian saya berdamai dengan kondisi pada saat itu.
Bunuh diri adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang pada masa dinasti
Joseon. Bahkan Raja Seong Jo, ayah raja Lee Hwon, diceritakan mati dalam
keadaan bunuh diri. Tidak jelas apa penyebab bunuh diri Raja Seong Jo.
Sepertinya, ada kaitannya dengan peristiwa pembunuhan saudara seayahnya,
pangeran Ui Seong, selain karena stress dengan tekanan yang dilakukan oleh ibu
suri.
Ketika menonton drama ini sampai pada episode kedua puluh, saya tidak bisa
menghentikan airmata saya bercucuran menjelang episode-episode akhir dan pada
episode perpisahan Lee Hwon dengan Yeon Woo karena berita kematian Yeon Woo.
Ini terjadi karena dua faktor. Pertama, karena saya selalu ‘sensitif’ dan agak
lebay jika membaca atau menonton kisah percintaan yang tragis. Kedua, seperti
saya sebut sebelumnya, meski kisah dalam drama ini tidak terlalu istimewa,
namun para pemainnya begitu ciamik memainkan peran mereka masing-masing
sehingga drama ini menjadi begitu istimewa. Saya harus memberi applaus untuk semua pemain, termasuk
pemain figuran. Mereka benar-benar menghayati peran sehingga saya cukup
terhanyut dengan drama ini.
Melalui
drama ini, saya belajar banyak tentang tradisi di masa dinasti
Joseon. Dinasti ini berlangsung lebih dari lima abad (1392-1910) dan merupakan
dinasti terahkir sebelum Korea berubah menjadi negara republik. Dan jangan
mencari nama Lee Hwon dan Seong Jo sebagai salah dua dari nama-nama raja dari
dinasti Joseon. Pasti tak akan ditemukan karena dua raja beranak ini hanyalah
tokoh rekaan si penulis novel TMTES.
Baiklah,
mari kita lihat beberapa tradisi yang terlihat dalam drama ini.
Ketika
seorang calon raja akan dinikahkan dengan seorang gadis, maka kerajaan akan
mengeluarkan hukum pelarangan menikah untuk gadis-gadis berusia 12-16 tahun.
Hukum ini berlaku untuk seluruh negeri, terutama gadis-gadis bangsawan dan
putri para pejabat kerajaan. Tujuannya agar putra mahkota bisa memilih gadis
manapun yang dia sukai dan tidak dibenarkan adanya pernikahan siapapun sebelum
putra mahkota menikah. Jika dipikir-pikir, kasihan juga ya gadis-gadis pada
masa itu. Mereka harus mengikuti hukum pelarangan menikah sampai batas waktu
yang tak pasti hanya demi seorang calon raja. Nah, gadis yang masuk dalam tiga
besar selanjutnya akan dipilih seorang saja untuk dijadikan putri mahkota
(calon permaisuri). Hmm...saya jadi bertanya-tanya, apa sebelum masuk tiga besar,
ada sepuluh besar dan lima besar seperti layaknya pemilihan Miss Universe ya,
hehe... Lalu, setelah terpilihnya seorang putri mahkota dari tiga besar
tersebut, maka dua gadis lainnya yang tersisih, tidak dibolehkan menikah seumur
hidupnya. Jika putra mahkota menyukai mereka, mereka akan dijadikan selir kelak
saat putra mahkota menjadi raja. Tapi jika tidak, mereka tetap tidak boleh
menikah sampai kapanpun meskipun mereka tidak dijadikan selir. Kasihan ya
gadis-gadis pada masa dinasti Joseon. Dan, meskipun bertujuan agar bisa memilih
gadis yang disukai oleh putra mahkota, namun dalam drama ini, ibu surilah
penentu segalanya. Dia yang akan memilih, bukan putra mahkota.
Dalam
drama ini, saya menemukan istilah Uibin
yang disematkan pada Heo Yeom (abang Heo Yeon Woo), diperankan oleh Song Jae Hee. Uibin adalah sebutan untuk laki-laki yang menikah dengan putri
raja. Sebenarnya, menjadi seorang Uibin
bukanlah sesuatu yang buruk. Laki-laki yang bisa memikat hati seorang putri
tentulah seorang laki-laki yang beruntung. Tapi sayangnya, seorang Uibin akan menjadi seseorang yang tidak
berguna bagi kerajaan jika itu diberikan pada seorang Heo Yeom. Heo Yeom adalah
lulusan terbaik di sekolah Sungkyunkwan.
Dia adalah kebanggan keluarga dan diharapkan menjadi penerus ayahnya dalam
mengurus perpolitikan kerajaan. Jika sudah menjadi seorang Uibin, maka dia tidak dibenarkan berurusan dengan politik dan tidak
boleh menjadi pejabat kerajaan. Dia
harus bekerja keras dengan pekerjaan apapun selain yang berhubungan dengan
kerajaan untuk membiayai hidupnya dan sang putri. Kehidupan seperti ini harus
dijalani oleh Heo Yeom karena dia menikahi Putri Min Hwa, adik Lee Hwon. Banyak
pihak yang menyayangkan hal ini karena Heo Yeom adalah pemuda terbaik yang
dimiliki oleh kerajaan. Heo Yeom sangat cerdas. Dia yang menjadi guru bagi
putra mahkota Lee Hwon. Seharusnya dia ikut mengurus kerajaan, bukan mengurus
sang putri.
Soal
hukuman terhadap seseorang yang dijatuhi bersalah, mungkin hampir sama seperti
kisah-kisah dinasti tempo dulu. Hukum pancung atau digantung mungkin sudah
biasa. Dan saya agak bergidik membayangkan bentuk hukuman yang diterima oleh
peramal kerajaan bernama A Ri. Hanya karena tidak sengaja menjadi saksi
pembunuhan yang dilakukan oleh menteri Yoon (keponakan ibu suri) terhadap
Pangeran Ui Seong, A Ri harus mati dalam bentuk yang agak mengerikan, menurut
saya.
Pertama, hukuman di kursi penyiksaan. Orang yang bersalah akan diikat di
kursi dalam keadaan duduk, kemudian mendongkrak kaki yang diikat dengan dengan
dua bilah kayu panjang. Sepertinya tindakan seperti ini bisa membuat
selangkangan si terdakwa terbuka dan robek. Hukuman yang nyaris sama pernah
diterima oleh Yeon Woo, hanya bedanya mereka tidak merobek selangkangan Yeon
Woo. Kalau saja ini terjadi, tentulah Yeon Woo tak bisa lagi menjadi permaisuri
karena kahilangan sesuatu yang sangat berharga. Kedua, dan ini yang paling
tidak manusiawi menurut saya, adalah eksekusi dengan cara mengikatkan kedua
tangan dan kaki terdakwa pada ekor sapi. Ada empat ekor sapi yang ditempatkan
pada empat penjuru berbeda lalu keempat sapi tersebut dibuat agar berlari ke
empat arah yang berbeda. Tubuh si korban akan tertarik ke empat penjuru berbeda
pula. Duh, saya agak ngeri membayangkan bagaimana jadinya bentuk tubuh si
korban.
Well,
terlepas dari ceritanya yang menurut saya biasa saja, drama ini sempat lama menduduki rating
pertama drama Korea. Paduan pilihan pemain yang tepat untuk peran yang tepat
membuat drama ini senantiasa ditunggu kehadirannya saat awal penayangannya.
Raja Lee Hwon yang diperankan oleh Kim Soo Hyun digambarkan sebagai seorang
raja yang bijaksana, mencintai dan dicintai oleh rakyatnya, serta berwajah
tampan, hahaa... Mungkin pemilihan Kim Soo Hyun sebagai Lee Hwon agak ‘terlalu
muda dan imut-imut’ sebagai raja Lee Hwon yang digambarkan bijaksana dan
berwibawa, yang menurut saya dengan gambaran seperti ini, harusnya perannya
dimainkan oleh aktor yang kelihatan lebih tua dari Kim Soo Hyun. Namun karena ternyata raja Lee Hwon adalah
orang suka tertawa dan ternyata lagi, Kim Soo Hyun memiliki suara yang ‘berat’,
kekurangan yang saya sebutkan menjadi tidak begitu berarti. Meskipun
digambarkan sebagai seorang raja yang bijaksana, namun saya agak tidak menyukai
caranya berbicara. Tapi saya pikir-pikir, setelah saya menonton drama ‘Rooftop
Prince’, sepertinya gambaran seorang putra mahkota atau raja memang begitu
adanya; suka marah-marah, memerintah seenaknya, kadang ngomongnya kasar,
membentak seenaknya. Yeah, mungkin karena mereka seorang raja kali, ya.
Raja
Lee Hwon dan Yeon Woo sudah tentu menjadi dua pemain yang saya favoritkan. Kim
Soo Hun terlihat begitu maksimal dengan perannya. Ditambah perpaduan akting Han
Ga In yang menjadi gadis lugu da tak banyak menuntut, membuat perpaduan keduanya
menjadi pas. Saya menempatkan Han Ga In sebagai pemain yang saya sukai bukan
karena aktingnya. Jujur saja aktingnya sangat biasa. Hanya saja, Han Ga In
sangat pas menerima peran ini. Wajahnya yang babyface dan chubby
membuat dia tak tampak lebih tua dari Kim Soo Hyun. Untuk peran Pangeran Yang
Myung, meski dari banyak review yang saya baca bahwa Yang Myung diidolakan
melebihi dari Lee Hwon dan berharap pangeran ini bisa bersama Yeon Woo, tapi
maaf, saya malah tidak berpikir seperti itu, hehee.
Peran
para pemain remaja yang memerankan semua tokoh utama pada masa muda juga tak
bisa dipandang sebelah mata. Akting mereka sangat memukau untuk usia semuda
mereka. Saya menyukai beberapa di antaranya. Siapa sajakah mereka?
Yeo Jin Goo sebagai Lee Hwon muda (putra mahkota) dan
Kim Yoo Jung sebagai Heo yeon Woo (Wol).
Jin
Goo, aktor berusia 15 tahun ini sudah sering wara-wiri di beberapa serial drama
Korea tapi saya baru melihatnya di drama ini. Sebenarnya, dia tidak begitu
tampak ‘bersinar’, hanya saja perpaduan perannya dengan aktris remaja Kim Yoo
Jung, membuatnya tampak istimewa kali ini. Perannya sebagai putra mahkota
dilakukan dengan ciamik. Begitu juga dengan Kim Soo Jung yang memainka
aktingnya dengan sangat cantik sebagai Yeon Woo. Dua pemain remaja ini pernah
bertemu dalam satu drama di tahun 2008 yang berjudul Iljimae. Saat itu mereka
masih kecil dan imut-imut sekali. Pertemuan Jin Goo dan Yoo Jung dalam drama
ini membuat saya jatuh cinta pada pasangan muda Lee Hwon dan Yeon Woo.
Karena
peran keduanya, saya justru begitu menikmati drama ini di episode-episode
ketika mereka masih remaja. Chemistry-nya
dapet banget, beda dengan peran saat mereka sudah dewasa. Apa mungkin karena
Han Ga In lebih tua dari Kim Soo Hyun, ya?
Jin
Ji Hee sebagai Putri Min Hwa muda
Saya
juga suka dengan peran aktris Jin Ji Hee sebagai Putri Min Hwa muda. Dia cantik
dan enerjik. Jin Ji Hee yang memiliki wajah bulat, chubby, mulutnya yang penuh sehingga terlihat sangat sesuai
memerankan Putri Min Hwa yang manja dan suka menangis. Saya suka banget lihat
akting Ji Hee saat menangis dengan membuka mulut selebar-lebarnya. Terlihat natural dan lucu sekali.
Melihat
akting mereka yang memukau dan keren banget di usia yang masih sangat muda,
saya yakin mereka akan menjadi artis Korea yang sukses di masa
depan.
Ohya,
sebelum saya mengakhiri catatan ini, saya juga punya dua pemain lainnya yang
saya sukai karena perannya dalam drama ini.
Jung Eun Pyo sebagai kasim Hyung Sun
Kasim
Hyung Sun menjadi salah satu orang kepercayaan Lee Hwon dan mengasuh Lee Hwon
sejak kecil. Kasim ini digambarkan sebagai seseorang yang lucu. Kelucuan yang
ditunjukkan Jung Eun Pyo bukan dari obralan kata-kata melainkan mimik wajahnya
yang suka berubah-ubah. Lihat deh beberapa mimik lucu kasim Hyung Sun.
Song
Jae Rim sebagai Kim Chae Woon
Sejujurnya, Jae Rim adalah aktor yang paling saya sukai berkaitan dengan
perannya dalam drama TMTES. Woon adalah teman satu sekolah Heo Yeom, mereka berteman dengan Pangeran Yang Myung, dan karena Yeom
kemudian menjadi guru Lee Hwon, mereka berempat pun menjadi teman yang akrab.
Saat Woon dewasa, dia menjadi tangan kanannya Lee Hwon dan satu-satunya orang
yang dipercaya oleh Lee Hwon berkaitan dengan berbagai isu dan intrik yang
terjadi dalam kerajaan. Peran Song Jae Rim sebagai Woon tidak begitu menonjol
karena Woon adalah lelaki yang tidak banyak bicara dan cenderung tertutup. Tapi
justru dengan peran seperti itu yang bikin saya jatuh cinta pada Woon. Ditambah
lagi, Woon sangat mahir bermain pedang. Tak ada yang bisa mengalahkan kemapuannya dalam bermain pedang. Dia sangat loyal terhadap raja. Saya rasa Lee Hwon cukup beruntung mendapat orang kepercayaan seperti Woon. Karena dia jarang berbicara banyak, bagi
Lee Hwon, cukup hanya dengan melihat mata Woon saja ketika raja ingin
mengetahui sebuah jawaban atas sebuah pertanyaan.
Ada kata-kata Wol yang saya sukai di episode 12, saat suatu malam Raja Lee Hwon mengajak Yeon Woo (saat itu masih sebagai Wol) berjalan-jalan di sekitaran istana. Lee Hwon curhat pada Wol tentang masalah yang membelitnya. Lalu Wol memberi pendapatnya seperti ini:
Ada kata-kata Wol yang saya sukai di episode 12, saat suatu malam Raja Lee Hwon mengajak Yeon Woo (saat itu masih sebagai Wol) berjalan-jalan di sekitaran istana. Lee Hwon curhat pada Wol tentang masalah yang membelitnya. Lalu Wol memberi pendapatnya seperti ini:
The knot that entangled can not be unraveled in a moment, but if you pull each part of knot one by one, the truth that was hidden deeply, one day it will be revealed.
Simpul yang terikat tidak bisa diuraikan sekaligus. Tapi jika anda menarik setiap bagian simpul satu per satu, kebenaran yang tersembunyi itu, bukankah akan terungkap suatu saat nanti?
Simpul yang terikat
tidak bisa diuraikan sekaligus.
Tapi jika anda menarik setiap bagian simpul satu per satu, kebenaran
yang tersembunyi itu, bukankah akan terungkap satu hari nanti?
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2012/02/moon-that-embraces-sun-12.html
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2012/02/moon-that-embraces-sun-12.html
Simpul yang terikat
tidak bisa diuraikan sekaligus.
Tapi jika anda menarik setiap bagian simpul satu per satu, kebenaran
yang tersembunyi itu, bukankah akan terungkap satu hari nanti?
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2012/02/moon-that-embraces-sun-12.html
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2012/02/moon-that-embraces-sun-12.html
Simpul yang terikat
tidak bisa diuraikan sekaligus.
Tapi jika anda menarik setiap bagian simpul satu per satu, kebenaran
yang tersembunyi itu, bukankah akan terungkap satu hari nanti?
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2012/02/moon-that-embraces-sun-12.html
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2012/02/moon-that-embraces-sun-12.html
29 comments
Write commentsIni udah tayang beberapa bulan lalu di Indosiar. Tapi saya ga sempet ngikutin.
ReplyKalo drama begini biasanya yang jadi raja gak keren. Rada2 plin plan gitu -__-
sy gak suka drakor, tp sy setuju dg quote yg terakhir itu :)
ReplyYup mbak Chi, saya suka kata-kata Wol untuk raja. tapi eh, saya selalu suka apa yang terucap dari mulut Wol atau Yeon Woo, hehee
ReplyMillati:
Waaaahhh...raja Lee Hwon gagah lhooo..
Juga dia gak plin-plan, hehe
hehe... kayaknya menarik kak. belom nonton nih.. :)
ReplyYuuuuk..mari, hehee
ReplyUdah nonton beberapa episode, tapi rada bosan, jadi gak ngelanjutin lagi, hehe. Adegan eksekusi dengan cara mengikatkan kedua tangan dan kaki terdakwa pada ekor sapi itu sadis bener ya kak, gak sanggup ngebayangin gimana keadaan si korbannya :(
ReplyBtw, kak, ada award nih buat kakak, cekidot ya --> http://ordinary212.blogspot.com/2012/09/the-liebster-award.html :D
Iya desi, jangankan ditarik pak sapi ke empat arah berbeda, entu yang duduk di kursi aja ngeri banget ngebayanginya, hiiiiii...
ReplyOke deh, segera meluncuuuuuur ke award-nya, siap-siap nyambut :D
Isni kalau udah nyangkut kerajaan gitu kurang suka nontonnya, haha tapi karena pemainnya ganteng dan cantik2. Penasaran juga nih? Sama siapa ada film ini? Nunggu kak eky pulang, lama deh. :D
ReplyWaaaa...saya malah gak punya film-nya isni.
ReplySaya nonton online di sini nih:
http://www.dramaload.com/korean-drama-the-moon-that-embraces-the-sun/
Btw, pemainnnya gak hanya keren di tampang lhooo, tapi juga keren akting. cekidot aja dah :D
Aikh nonton onlen, enaklah... :D
ReplyTak apa kak, sama kawan ada katanya ntar bisa copes. :D
Siiip :)
Replysaya sama dengan mba Lydia, kurang suka drama korea, hehe.
ReplyEh, tapi kalo film kungfu (terutama yang kerajaan2 tiongkok) itu mah suka....
OOT deh kayaknya nih komennya. hehe.
Saya juga suka kak film Kungfu dengan latar kerajaan Tiongkok. duluuuuu..saya suka drama Putri Huan Zhu. Pokoke selalu suka dengan drama atau film dengan latar belakang dinasti-dinasti di Asia :)
ReplyMakasih kakak :)
belum nonton nih, coba cari dvd nya ahh ...
ReplyHiyaaa..ada bunda kata.
Replymakasih udah mampir ke sini bunda.
Semoga bisa menontonnya, hehee
penasaran dengan film nya.........pingin nonton......eky memang pengemar korea paling top.......lisa juga suka film korea yg kisahnya menguras air mata......
ReplyIni dramanya enaklah buat ditonton, latar belakang kerajaan Joseon, tapi yaa..genre fantasy bukan genre sejarah :)
ReplyWlu kurang suka kerajaan, ini masuk dl daftar entry :)
ReplySaya setuju sama review kakak, terutama tentang lebih suka acting lee hwon dan hyon woo muda, awesome :) lebih greget
ReplySaya setuju sama review kakak, terutama tentang lebih suka acting lee hwon dan hyon woo muda, awesome :) lebih greget
ReplySaya setuju sama review kakak, terutama tentang lebih suka acting lee hwon dan hyon woo muda, awesome :) lebih greget
ReplyAku udah nonton...bagus sih... haha aku suka pas yang kecil... polos banget hihi
ReplySemua drama korea sy suka jalur ceritanya bgs & sprti membawa magnet bgi org yg melihatnya..
ReplySemua drama korea sy suka jalur ceritanya bgs & sprti membawa magnet bgi org yg melihatnya..
ReplyMantap :D
Replyfilm favorite nonton sampe habis
Replymantap
ReplyTerima kasih review nya kak, saya belum nonton dramanya, tapi sekarang sudah ada gambaran berkat baca disini, sukses terus ya kak:)
ReplyBaiklah nonton ah.kim yoo jung sekarang berkibarrrr emang ttp bagusss main filmnya
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon