Pentingnya Hidrasi Sehat Saat Berpuasa

Pentingnya Hidrasi Sehat saat Berpuasa, Kiat Hidrasi Sehat saat Berpuasa

Seingat saya, seumur-umur saya tidak pernah berbuka puasa dengan air putih tok, kecuali tahun ini. Apa pasal? Mari kita tengok untuk tahun-tahun yang sudah lewat terlebih dahulu.

Yang bisa saya ingat, saat saya mulai berpuasa antara kelas 3 atau 4 SD, pengalaman puasa adalah pengalaman yang lumayan bikin horor. Sumpah. Itu adalah ibadah yang paling menyiksa buat saya! Bagaimana tidak? Dibangunkan sahur dengan susah payah–saya orang yang susah bangun pagi–lalu makan dengan ogah-ogahan lalu lanjut tiduuur lagi. Terbangun keesokan harinya, bukannya segar bugar, badan malah lemas karena… sudahlah makannya cuma beberapa suap, minumnya juga sedikit. Lemas di awal, membuat diri ini ‘barbar’ di akhir (waktu berbuka).  Semua menu digasak dalam satu waktu. Lega? No. Justru bertambah tak berdaya karena kekenyangan, LOL.

Itu baru perilaku saat berhadapan dengan makanan, belum berbicara tentang gaya hidup berbuka keluarga besar saya selama ini.

Ketika berbuka, salah satu yang tidak boleh tinggal dalam keluarga saya adalah es batu. Bukan cuma air dingin, tapi es batu ya booo! Es batu ini dicampurkan dengan minuman manis untuk berbuka. Eits, kalau boleh saya bilang, es batu bukan hanya menjadi sesuatu yang wajib di keluarga kami, tetapi di semua keluarga-keluarga lainnya yang kami kenal; tetangga, sanak-saudara-handai-taulan, kenalan jauh, siapapun. Ya, siapapun, sejauh yang bisa saya ingat, siapapun yang saya kenal dulu, pastilah menjadikan es batu sebagai pelengkap wajib di rumahnya saat berbuka. Sore hari, bisa dipastikan saya yang selalu disuruh Mamak membeli es batu ke lorong sebelah. Kewajiban anak tertua di bulan puasa; beli es batu. Di jaman itu, kulkas adalah barang mewah. Hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja.  Dalam satu lorong, mungkin hanya satu rumah yang punya kulkas. Maka bulan puasa menjadi bulan yang benar-benar penuh berkah bagi mereka yang memiliki kulkas saat itu. Panen ya, booo! Bayangkanlah, beli es batu saja harus antre, kayak antre sembako di jaman sekarang, LOL.

Bikin teh manis, mesti nyempulingin es batu. Dalam semangka kerok atau pepaya kerok, mesti itu ada es batunya. Pokoknya dalam minuman apapun, es batu wajib menjadi teman. Semakin banyak es batunya, semakin asoy dirasa. Padahal, sehabis glek glek glek dua gelas besar, langsung tuiiing…. pingsan! LOL.

Ada yang punya pengalaman seperti itu juga? Atau mirip-mirip seperti itu, misalnya berbuka dengan es batu menjadi sebuah kewajiban? Kalau ada, yuuk salaman. LOL.

Maka inilah salah satu pengalaman horor dalam bulan puasa, baru minum saja, rasanya sudah tidak sanggup untuk bergerak. Mamak saya nih yang paling ribut di saat-saat begini.

“Ekyyyyy… Salat Magrib sana!” suara Mamak menggelagar :D
“Uh… uh… uh… bentar Maaaak, masih pingsan.”
Lha, pingsan kok bisa ngomong? LOL.
Masih lanjuuuuuut, LOL
Yeah… begitulah bertahun-tahun gaya hidup berpuasa keluarga kami. Alih-alih niat beribadah lebih maksimal, gaya hidup yang salah selama bulan Ramadan malah membuat tubuh lemas loyo letih lesu dan mengantuk. Niatnya sih biar kenyang, biar ibadah tokcer, tapi kekenyangan berlebihan adalah penderitaan yang tak kalah mengerikan sebagaimana kelaparan. Ujung-ujungnya membuat kita malas. Salat magrib telat dan Salat Taraweh terabaikan. Padahal Mushalla jaraknya hanya sepelemparan batu saja dari rumah.

Sebenarnya kita dulu sangat tahu bahwa berbuka dengan air dingin, apalagi jika diminum dalam jumlah yang banyak sekaligus karena aksi balas dendam akibat kehausan seharian, bisa membuat tubuh lemas tak berdaya. Kita tahu karena kita mengalaminya, bukan? Kita? Atau saya saja? Tetapi, hal ini sudah menjadi kebiasaan yang turun temurun. Sepanjang ingatan saya berbuka di rumah-rumah orang, di rumah-rumah saudara, minuman dingin dengan es batu masih berwujud di dalam tempat minuman, wajib ada. Kita juga tidak belajar dari pengalaman. Ketika terkapar lemas hari ini setelah berbuka, besoknya kita lupa. Ya, ngulang lagi perilaku yang sama karena lupa. Begitu seterusnya. Minuman air putih nyaris terabaikan!

Kenapa kalau terlalu kenyang bisa menyebakan kita mengantuk, cepat lelah, dan malas?

Makan terlalu banyak dalam satu waktu membuat lambung harus mengeluarkan enzim pencernaan secara berlebihan. Ya, bagaimana ya, ini makanan sudah terlalu diforsir masuk ke lambung, mau tidak mau lambung harus bekerja secara ekstra. Baiknyooo lambung kita ini. Coba kalau dia ‘ngambek’ gara-gara perilaku buruk di atas, bisa-bisa kita kolaps. Masalahnya, seberapapun ekstra lambung bekerja, dia punya keterbatasan juga. Karena ingin mencerna pemasukan yang terlalu banyak tadi, proses pencernaanya berjalan tidak sempurna. Bayangkan alat membuat mie, mana pernah orang memasukkan adonan sekaligus banyak. Pastinya sedikit demi sedikit, dihaluskan tahap pertama, dihaluskan lagi, lalu hasilnya berupa lebaran mie yang mulus. Kita lupa memperlakukan lambung kita seperti itu, karena terlalu memikirkan lidah. Dan, kerja ekstra lambung membuat tubuh menjadi lemas.

Itulah kenapa Rasulullah mengajarkan kita untuk makan secukupnya, yakni makan sebelum lapar dan berhenti sebelum (ke)kenyang(an). Ini adalah jurus jitu untuk menghindari kekenyangan.

Dan, kenapa kalau minum air dingin saat berbuka membuat kita lemas?

Jadi begini, ketika air dingin menyentuh perut, tubuh dipaksa menggunakan energi untuk menghangatkan cairan yang masuk ke dalam tubuh kita agar sesuai dengan suhu normal tubuh. Suhu normal tubuh kita itu bervariasi, tergantung umur.

Nah, kegiatan ‘menghangatkan’ cairan dingin ini ‘mencuri’ energi yang seharusnya dibutuhkan untuk memproses makanan. Lebih sadisnya lagi, energi yang digunakan dalam proses ‘menghangatkan’ ini diambil dari energi sisa. Ya, sisa. Karena saat berbuka kita minum dulu kan baru makan. Alih-alih bekerja untuk mengekstrak semua nutrisi makanan, sistem pencernaan kita bekerja hanya pada mengatur suhu minuman dingin. Inilah yang membuat tubuh kita lemas sehabis meminum minuman dingin saat berbuka.

Lihatlah kerja lambung saat bulan puasa. Harus bekerja ektstra untuk mengolah makanan yang over konsumsi dan gaya minum yang salah.

 So poor my body because of my bad habbit! :( 

Fakta tentang Air dan Cairan Tubuh

Tubuh kita terdiri dari 3 bagian yakni makanan, air, dan udara. Air menempati posisi dengan jumlah terbanyak di dalam tubuh. Persentasenya tergantung pada umur dan jenis kelamin. Semakin muda, maka semakin banyak jumlah cairan dalam tubuh seseorang, begitu juga sebaliknya. Dan jumlah cairan tubuh perempuan lebih sedikit dibanding laki-laki. Untuk mempertahankan agar cairan tubuh tetap seimbang, maka diperlukan cairan dari luar, yaitu air minum yang bersih dan sehat.

Air diperlukan untuk sebagian besar fungsi tubuh antara lain untuk [1]:
  • menjaga kesehatan dan integritas setiap sel dalam tubuh
  • menjaga cairan darah yang cuku agar bisa mengalir dengan mudah
  • membantu menghilangkan produk sampingan dari metabolisme tubuh, elektrolit berlebih (misalnya Natirum dan Kalsium), dan urea, yang merupakan produk limbah yang dibentuk melalui pengolahan protein
  • mengatur suhu tubuh melalui keringat
  • melembabkan selaput lendir paru-paru dan mulut
  • melemaskan sendi dan otot
  • mengurangi risiko cystitis dengan menjaga kandung kemih dari bakteri
  • membantu pencernaan dan mencegah sembelit
  • melembabkan kulit untuk mempertahankan tekstur dan penampilan
  • membawa nutrisi dan oksigen ke sel-sel

Begitu pentingnya air bagi tubuh, maka pastikan kita meminun air dalam jumlah yang optimal agar tidak terjadi dehidrasi. Setiap hari tubuh kita kehilangan air melalui pernapasan, urin, dan usus. Agar tubuh kita bisa berfungsi dengan baik, kita harus mengganti cairan yang hilang tersebut dengan minum air yang cukup dan mengkomsumsi makanan yang banyak mengandung air.

Seberapa banyak air yang dibutuhkan oleh tubuh? Semua pakar kesehatan dan kedokteran di seluruh dunia sepakat bahwa kebutuhan air pada manusia dewasa adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.

Lalu bagaimana saat kita berpuasa yang notabene kita tidak makan dan minun selama lebih kurang 13 jam?

Konsumsi Air Minum 2+4+2 di Bulan Ramadan

Berpuasa tidak menghalangi hak tubuh akan kebutuhan pemenuhan cairan tubuh. Sebagaimana di luar bulan Ramadan, maka kebutuhan air di bulan suci ini tetaplah sama. Tetap 2 liter alias 8 gelas sehari. Nah, fakta ini yang kadang sering diabaikan, termasuk saya dan keluarga dulunya, hiks.  Merasa sudah cukup ‘kenyang’ dengan cairan yang bukan berasal dari air putih, maka dicukupkan juga untuk tidak atau kurang minum air putih selama berbuka, sehabis berbuka maupun saat sahur. Minum air putih sangat sedikit sekali.

Di Indonesia, salah satu brand air minum terkenal yang sangat getol mengkampanyekan pentingnya minum air yang cukup saat Ramadan adalah Aqua. Sebagaimana yang dikemukakan oleh dr. Jack Pradono Handojo, MPH, dalam kampanye Program #Aqua242 saat konferensi pers di Jakarta awal Juni lalu [2]:
“Para ahli hidrasi Indonesia merekomendasikan pola minum #AQUA242, yaitu dengan meminum dua gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan dua gelas saat sahur.”
Pentingnya Hidrasi Sehat saat Berpuasa, Kiat Hidrasi Sehat saat Berpuasa
Ferdi Hasan. Foto; Fanpage Sehat Aqua

Saya sudah mempraktekkan cara konsumsi minum 2+4+2 ini selama Ramadan dan Alhamdulillah puasa saya lancar-lancar saja sampai hari ini. Seperti hari ini. Tadi sore saya berbuka dengan segelas air putih dan dua buah mangga yang saya beli di Fresh Market. Mangga Thailand yang rasanya manis alami. Jadi anjuran berbuka dengan yang manis saya dapatkan dari manis alami dua buah mangga saja, bukan teh manis atau sirop seperti tahun-tahun sebelumnya. Setelah makan dua mangga dengan ukuran sedang tersebut, saya betul-betul merasa kenyang. Lalu saya tutup dengan minum segelas air putih sebelum melaksanakan Salat Magrib. Kenyang tapi tidak kekenyangan. Sangat pas. Ibadahpun tenang tanpa harus ah uh ah uh karena kecapekan yang disebabkan oleh kekenyangan. Alhamdulillah. Kenapa saya baru menyadarinya sekarang, ya? *tepok jidat. Tapi tidak apa-apa lah yaaa, lebih baik telat daripada tidak sama sekali :D

4 gelas selanjutnya saya lakukan saat malam. 1 gelas saat makan + 1 gelas setelah makan. 1 gelas di jeda waktu Taraweh, dan 1 gelas lagi saat akan tidur. Terakhir, 2 gelas air putih di waktu sahur (segelas sebelum makan dan segelas setelah makan). Jadi genap 8 gelas.
Tuh, Lee Jong Suk aja rela nenteng-nentang galon air minum biar hidup sehat katanya. Pantesaaan, kamu ganteng, ya. Rupanya rahasianya adalah rajin minum air puith. LOL.  

Sekarang, cara minum air yang benar selama Ramadan sudah tahu, sudah dilaksanakan juga, nah yang tak kalah penting setelahnya adalah bagaimana menghindari haus selama berpuasa. Iya, suplai air minum 8 gelas sudah cukup, tetapi kadang ada beberapa hal yang merangsang atau menciptakan rasa haus. Apalagi Ramadan tahun ini jatuh pada puncak musim kemarau, terutama pada negara-negara dengan iklim tropis dan hanya memiliki dua musim. Sementara di sebagian besar negara-negara dengan empat musim, kecuali Australia, Juni-Juli adalah puncaknya musim panas, sehingga mereka berpuasa selama lebih dari 20 jam. Bahkan di Rusia, matahari nyaris tidak tenggelam. Masya Allah,  betapa berat ujian Umat Muslim di Ramadan kali ini.

Ini beberapa tips menghindari haus selama Ramadan [3], selain minum 8 gelas seperti yang saya sebutkan di atas. Jangan salah lho, walaupun kita sudah maksimal minum 8 gelas air, tapi kalau tidak ditunjang dengan gaya makan dan minum yang sehat, maka kita akan tetap kehausan, karena faktor-faktor berikut. Jadi dihindari ya:

1.  Hindari makanan kombinasi pedas dan panas, terutama pada saat Sahur. Saya yakin kalian semua pernah makan bakso, kan? Walaupun makan baksonya tetap diselingi dengan sering minum air, coba tunggu setengah jam atau satu jam kemudian, kalian pasti akan merasa sangat kehausan. Padahal tadi, setelah makan bakso sudah minum banyak lho, tapi tetap saja sejam kemudian merasa sangat kehausan. Rasa kehausannya persis kayak kita sudah nggak minum selama beberapa jam.

2. Jangan makan atau memasak makanan dengan terlalu asin. Jangan makan ikan asin, ikan kaleng, atau apapun jenis makanan yang diawetkan. Penggaraman tingkat tinggi merupakan salah satu cara mengawetkan makanan. Natrium dalam garam disinyalir bisa menarik ion air tubuh dalam jumlah banyak. Sehingga belum lagi setengah hari berpuasa, kita sudah merasa kehausan (dehidrasi ringan). 

3. Hindari minum teh atau kopi saat sahur. Teh disinyalir mengandung zat yang akan membuat kita kehausan. Menurut Dr. Inge Permadi SpGk [4] kopi dan teh adalah jenis minuman yang bersifat diuretik yang bisa membuat kita sering buang air kecil. Bayangkan kalau kita sering buang air kecil ini pada saat kita sedang berpuasa, kita tidak serta merta bisa menggantikannya segera, bukan? Jadi BIG NO NO teh dan kopi saat sahur!
No Coffee! Kata Jung Yong Hwa
Pada akhirnya Ramadan bukan hanya tentang bagaimana mendisiplinkan diri untuk beribadah, tetapi juga  disiplin terhadap gaya hidup agar bisa melaksanakan ibadah dengan baik.

Selamat menunaikan ibadah puasa yang tinggal beberapa saja ke depan. Mari kita sambut hari Fitri nan barokah. 


Referensi:
1. http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/water_a_vital_nutrient?open
2. http://wartakesehatan.com/49957/242-rumus-sehat-dari-aqua-saat-puasa
3. http://www.nestle-family.com/my-ramadan/ramadan-articles/english/stay-hydrated-during-ramadan.aspx
4. http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/15/06/19/nq6fww-jangan-minum-teh-saat-sahur-mengapa

Sumber pendukung:
http://www.aqua.com/
Fanpage Sehat Aqua
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Previous
Next Post »

33 comments

Write comments
Evrinasp
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 03.17 delete

Kenapaaaa kenapaaaa abang Yong Hwa kau masukan ke situ mak, ahhhh tidakkkk *gagal fokus gegara abang Yonghwa, lanjut minum air putih #AdaAqua?*

Reply
avatar
Riawani Elyta
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 03.53 delete

Xixixi teteep itu abang2 korea jadi modelnya....

Reply
avatar
momtraveler
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 04.21 delete

Pinter aja si kakak nyari ilustrasi pake abang2 Korea itu... untung td aku udah minum air putih snlm baca ini jd tetep konsen dongg :p

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 04.37 delete

Aku suka minum air putih banyak mak, jadi beserrr

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 05.22 delete

Ituuuuuuu memang disengaja mbak. Soalnya gak nemu yang laein lagi ngangkat-ngangkat galon. Dia mmang epik banget yak, wkwwkwkkw =D

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 05.23 delete

Betuuuul mbak, semacam wajib gitu, LOL =D

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 05.24 delete

Soalnya, udah banyak kak saya simpan GIF ginian. Jadi, kalau2 ada postingan yang tepat, satu persatu akan dikeluarkan, bhahahaaa....

Reply
avatar
Leyla Hana
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 05.47 delete

Kreatif ilustrasinya, mba Eky :D

Reply
avatar
Ila Rizky
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 06.58 delete

Hihi, ilustrasinya lucu, mba. :D Kalo rajin minum air putih memang bikin kulit lebih kinclong.

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 08.11 delete

Tukang angkat galonnya meni cakep bener mbaak hihihi

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 08.20 delete

ealah teteeppoada jong suk plus yonghwa XD

Reply
avatar
nurul rahma
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 08.25 delete

Kyaaaaaaa
Lucuuuu banget ini postingan!
Kereeen, kereeen... kereeen!

Reply
avatar
Bai Ruindra
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 08.26 delete

Yaela, mesti ada mereka ya di sana :)

Reply
avatar
Lia Lathifa
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 09.42 delete

haha lgsg tertuju pada yg angkat galon.. aku suka banget teh manis tapi skrg diimbangi air putih, thanks sharingnya mak

Reply
avatar
khairiah
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 10.10 delete

langsung segar baca postingan eky, he3x, semoga kita jadi pemenangnya :D

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 11.43 delete

Tapi emang bener ya kak Eki buka puasa dengan air putih jauh lebih oke. Tahun ini kami berbuka cukup dengan air putih dan 3 butir kurma tapi rasanya mantap, ibadahpun gak malas2an gara2 kekenyangan sama takjil, hahaha

Btw itu ada abang ipar sama oppa kami disitu :p

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 14.38 delete

Heuheu... pengalamanku banget nih dulu. Bukannya taraweh, malah tepar kekenyangan. Duuuuh... kebangetan :D

Reply
avatar
isni wardaton
AUTHOR
14 Juli 2015 pukul 15.10 delete

Langsung gagal fokus pembaca. >"<

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.46 delete

Kulit aku kering ini Ila. Soalnya dulu2 aku kurang kali minum. Bahkan di luar bulan puasa. Hiks..
Harus mulai berubah ini. Umur udah tua :D

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.46 delete

Iya mbak, cakep asli itu mah, LOL :ng

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.47 delete

Biar mantap mak. *apa cobak, LOL =D

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.47 delete

Maaciiiiiih mbak Nurul. Punyamu atuh yang keren keren banget :ng

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.48 delete

Ya Bai, mesti gitulah, bhahahaa....

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.49 delete

Aku juga suka banget teh manis mbak. tapi sekarang diimbangi air putih juga. Thanks atas kunjungannya mbak :*

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.50 delete

Aamiin. Makasih maaak :ng

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.50 delete

Sejak kapan mereka jadi abang iparmu Cuuuuut, xixixiii

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.51 delete

Asliiiii...kebangetan. aku banget kayak gitu dulu =D

Reply
avatar
14 Juli 2015 pukul 15.51 delete

Fokus balik ke tulisan Isni :D

Reply
avatar
Aleeya
AUTHOR
15 Juli 2015 pukul 09.56 delete

itu kok ada abang korea ganteeengg...udah lama banget meninggalkan es saat buka puasa hehehe..soalnya bikin kenyang banget..

Reply
avatar
28 Juli 2015 pukul 16.28 delete

Gak lengkap kalo tanpa abang Korea mbak, bhahahaa...
Aku baru beberapa tahun ini aja ninggalin es mbak. efeknya bikin gak sanggup beribadah :D

Reply
avatar

Instagram @fardelynhacky