Blog buku saya, beralamat di http://peutimangbuku.blogspot.com/http://peutimangbuku.blogspot.com/ |
Akhirnya,
di awal tahun 2014, saya tergerak untuk membuat blog khusus blog buku. Ini
bermula dari ‘kompor teman-teman di
komunitas Be A Writer. Sebagian kecil teman di komunitas tersebut sudah lama
memiliki blog buku dan tergabung dengan Blogger Buku Indonesia (BBI), sebagian
lagi baru saja membuatnya jelang akhir tahun lalu, sebagian lagi membuatnya di
awal tahun 2014. Yang terakhir mungkin motivasi paling besar selain ‘kompor’
tadi adalah karena tahun ini merupakan tahun bertebarannya reading challenge
di mana-mana. Tak hanya dari blog-blog cinta buku, dari BBI, tapi juga dari
banyak penerbit. Reading Challenge ini tentu saja mengharuskan blogger
untuk membaca buku (apa saja atau menurut ketentuan dari pihak penyelenggara)
lalu menuliskan di blog dalam bentuk sebuah review. Karena menulis di blog,
tentu saja tulisan review ini boleh ditulis dengan gaya apapun menurut gaya
menulis si pemilik blog. Tak ada aturan harus menulis review dengan bahasa
serius layaknya resensi koran. Inilah serunya dunia blogger buku.
Lalu
saya ada di posisi mana?
Sejak
akhir tahun lalu, saya sudah dipanas-panasi oleh sedikit anggota komunitas Be A
Writer untuk membuat blog buku. Yang paling getol memanasi saya adalah mbak Binta
Almamba. Beliau mungkin melihat saya agak intens menulis review di blog saya
yang ini. Tapi saat itu saya belum berpikir untuk membuat blog buku. Saat itu
saya punya dua blog, jadi saya takut kalau punya satu lagi, nanti jadi tak
terurus. Namun setelah saya pikir-pikir lagi, akhirnya saya memutuskan untuk
mengalahkan ketakutan saya. Saya mungkin tidak sesering teman-teman yang bisa
menulis dua atau tiga review dalam seminggu. Itu mungkin jumlah yang sama untuk
saya, tapi dalam durasi sebulan, bukan seminggu. Bahkan bisa jadi lebih sedikit
lagi. Faktor yang utama karena saya adalah pembaca yang lambat dan penulis
review yang lambat. Jadi, setelah mikir-mikir bahwa saya akan ‘excuse’
untuk kelambatan saya ini dan saya tak akan berkompetisi dalam hal kuantitas,
maka akhirnya saya memutusakan untuk membuat blog buku.
Saya
pikir, sudah saatnya review-review saya yang jumlahnya mungkin tidak akan
banyak, berada di blog khusus. Toh selama ini saya memang menyukai menulis
review. Lalu setelah blog tersebut jadi, berbagai pengumuman reading
challenge berdatangan. Bukan hanya dari satu penerbit, tapi beberapa
penerbit. Mungkin penerbit mulai menyadari arti pentingnya penulis resensi
terhadap tingkat penjualan buku. Saya
tidak ingin terlalu euforia (lagi). Menyikapi tiga kekalahan pada kompetisi
menulis resensi yang diadakan tahun lalu dan semuanya diumumkan di tahun ini,
maka saya memutuskan bahwa saya akan menulis semampu saya saja. Sebanyak yang
bisa saya baca saja. Saya juga akan belajar menulis resensi yang lebih baik
dari sebelumnya. Resensi yang lebih padat dan lebih mengena. Tidak
berpanjang-panjang dalam menulis (ini penyakit saya kalau menulis review) tapi
intinya nggak dapet. Lebih dari itu adalah saya ingin memperbarui niat.
Jika sebelumnya saya berniat banget mengejar hadiah lalu menuliskannya
panjang-panjang, maka tahun ini saya mengenyahkan niat tentang hadiah. Saya
hanya ingin menulis review saja. Itu saja. Kalau menang Alhamdulillah, kalau
tidakpun, semoga saya tidak merasa kecewa seperti tiga kekalahan sebelumnya.
Kalah karena niat yang salah itu menyakitkan, Jendral!
Apakah
niat mendapatkan hadiah itu salah? Tentu saja tidak. Tapi khusus buat saya kali
ini, setelah merenung beberapa hari pasca-kekalahan, niat tersebut ternyata
salah (sekali lagi ini khusus buat saya dan hanya untuk event ini saja).
Saya terlalu berambisi dan sedikit terselip rasa sombong dalam diri ‘bahwa saya
akan menjadi salah satu pemenang dari ketiga lomba yang saya ikuti’. Hal ini
terjadi karena sebelumnya saya selalu mendapatkan predikat sebagai salah satu
pemenang di beberapa lomba menulis resensi. Lalu satu persatu saya membaca
pengumuman, dan tak menemukan nama saya, di tiga-tiganya. Saya sempat terdiam
dan merenung lama. Sampai berhari-hari. Lalu saya menyadari kesombongan saya,
bahwa walau tak terucap secara lisan, tapi di hati kecil saya hal tersebut pernah
sempat terlintas. Saya langsung istighfar. Tuhan sedang menguji saya karena
niat yang salah dan lintasan rasa sombong yang menggerogoti hati.
Maka perkenalkan blog buku saya. Tempat saya
menulis review suka-suka. Tempat saya belajar menulis lebih baik lagi. Kalaupun
saya ikut ambil bagian dalam berbagai Reading Challenge, itu karena saya
ingin menulis saja, mengisi blog tersebut dengan buku-buku yang sudah saya baca.
Itu saja.
13 comments
Write commentsTidak banyak? Seberapa ya tidak banyaknya?
Reply(ehehee)
:-)
good luck kakak!
Replykakak ini banyak banget maunya, hehehe
ReplySebanyak yang saya mampu *hahaa..gaya :p
ReplyThanks chaira. yok ikot juga, kan sering nulis resensi juga tho :v
Replyiya bang elzam, banyak maunya, tapi banyak yang belum tercapai :D
ReplySetuju.
ReplySlowly but sure saja mbak ... :)
Oke, selamat datang buat saya di dunia yang baru ...
Reply#rookie #blogbook #world
Iya mb Niar, capek juga kalau harus berlari terus, hihii..
ReplyWelcome to the new world, Azhar, hihiii
Replysalam kenal ;)
Replyini cara gabungnya gimana ya?
aduh mba.. saya salah komen ini.. sebenarnya mau komen dipostingan tentang BASB, hehee #blushing
ReplyTerima kasih sudah bergabung icuuut...bagi-bagi ilmu yaaa ;)
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon