Master's Sun | A Review

Master’s Sun saya tonton tahun lalu, tetapi baru sekarang  saya sempat membuat review-nya. Kalau bukan karena pria di bawah ini, mungkin saya hampir lupa kalau saya belum menuliskannya :D

Dari semua fotonya dirinya, entah kenapa saya memilih foto di atas. Terkadang, pria terlihat seksi saat memakai kacamata.

Saya ‘berkenalan’ pertama kali dengannya, pria itu, So Ji Sub namanya, lewat Master’s Sun, dan menyesal kenapa saya telat mengenalnya. Sebuah penyesalan yang menutupi ketidaksukaan saya menonton genre horor. Ya, dari semua genre film dan serial TV, bahkan terhadap buku juga begitu, saya tidak suka genre horor. Saya penakut. Anehnya, dulu, film-film Kuntilanak ala Suzanna yang tayang di TV bahkan bioskop (saya pergi dengan ortu saya), saya tonton semua, lol. Ortu saya sih, mereka suka banget menonton film-film horor di Suzanna di bioskop, yang mau tidak mau saya dan adik-adik saya ikut juga menonton di bioskop. Meski setelah itu saya akan merasa terhantui sendiri meski tidak ada hantu. Ke kamar mandi saja takut.

Begitu juga kira-kira efek setelah saya menonton Master’s Sun. Apesnya lagi, saya menontonnya di malam hari. Ini benar-benar sempurna dalam menciptakan ketakutan dalam diri saya. Di malam-malam berikutnya saya tiba-tiba menjadi penakut saat berjalan sendiri di lorong-lorong di kampus saya. Saya pernah tunggang langgang di tangga saat lampu lorong mati dan berteriak memanggil satpam di lantai bawah. Malam-malam berikutnya, saya bahkan minta ditemani oleh satpam saat ingin melewati ruang baca yang ada di lantai dua. Saya terbayang hantu-hantu di dalam Master’s Sun.

Tetapi karena saya tergila-gila pada So Ji Sub, saya berhasil bertahan melewati momen-momen menakutkan bersama hantu-hantu dalam Master’s Sun.  Cinta memang bisa mengalahkan ketakutan, lol.  

Ohya, saya juga pertama kali melihat akting Seo In Guk di Master’s Sun (iya, saya belum menonton Reply 1997), tetapi di sini saya belum ada tanda-tanda cinta kepadanya. Masih biasa saja.

Jadi, diceritakan seorang cewek bernama Tae Gong Sil, bisa melihat hantu. Kenapa bisa begitu? Ternyata, sebelumya  dia pernah koma. Saat terbangun dari koma, dia bisa melihat makhluk-makhluk tak kasat mata. Hantu-hantu ini lebih sering terlihat di malam hari, meski di siang hari juga pernah. Ada yang menganggunya, mengikutinya, bahkan sering juga hantu penasaran yang meminta bantuan Tae Gong Shil untuk menyelesaikan sesuatu.  Ini sangat menganggu sekali buat Tae Gong Shil, karena di malam hari dia seharusnya beristirahat dan siangnya dia harus bekerja keras mencari uang.

Sementara di pihak lain, ada seorang pria, seorang CEO sebuah mall (CEO lagi!!!), justru tidak takut dan tidak percaya akan hantu. CEO mall ini diperankan oleh So Ji Sub. Dia kaya (tentu saja), dan orangnya agak arogan. Yeah… khas pemeran utama pria di Drama Korea lah ya.

Accidently, mereka ketemu saat Tae Gong Shil lagi dikejar-kejar hantu di jalan raya. Si hantu kayaknya lagi mau iseng-iseng sama Tae Gong Sil. Ajaibnya, pas si hantu ini tersentuh dengan tubuh sang CEO, tiba-tiba hantunya hilang seketika. Nah, dari situlah Tae Gong Shil berpikir bahwa sang CEO bukan orang sembarangan dan kemungkinan dia memang ditakdirkan bertemu CEO. Mulailah Tae Gong Shil mengejar-ngejar sang CEO. Bukan mengejar mendapatkan cinta, tetapi dia ingin mendapat perlindungan dari hantu-hantu. Tae Gong Shil melamar menjadi cleaning service di mall si CEO. Maka jangan heran saat kau menemukan ada banyak adegan polos Tae Gong Shil yang seperti ini.

Really, really misses you, untuk mengusor hantu-hantu.

Seiring dengan semakin dekatnya Tae Gong Shil dengan CEO yang arogan itu, Tae Gong Shil banyak sekali bertemu dengan hantu-hantu penasaran, hantu yang tidak bisa naik ke surga karena kematian mereka masih meninggalkan sebuah misteri. Tae Gong Shil membantu memecahkan masalah mereka. Seiring dengan itu, Tae Gong Shil mulai mengetahui bahwa bosnya memiliki cerita di masa lalu dan menyisakan trauma yang berat baginya. Hal ini diketahuinya dari hantu teman masa kecil bosnya, yang juga hadir dalam hidup Tae Gong Shil. Ternyata, misteri di masa lalu bosnya tersebutlah yang membuat plot Mster’s Sun berjalan hingga akhir, juga membuat Tae Gong Shil makin dekat dengan bosnya. Dekat dalam arti yang sebenarnya.

Salah satu hantu yang meminta pertolongan Tae Gong Shil. 

Nah, begitulah. Cerita Master’s Sun ini penuh dengan hantu-hantu dari awal hingga akhir, blend dengan cerita roman dan misteri. Ada beberapa bagian laps of logic menurut saya, yang absurd, yang begitu mudahnya masalah terselasaikan di akhir, dan yang paling menyebalkan adalaaah… mesti ada cerita amnesianya.  

Tuhan, saya lelah dengan cerita amnesia.

Meski bernilai minus karena pengaruh sedikit cerita amnesianya, tetapi saya mencatat beberapa hal yang saya suka di Master’s Sun. Here the are!

Akting So Ji Sub saya kasih dua jempol. Akting Gong Hyo Jin saya kasih dua jempol juga.

They are a perfect couple to complete this show.

Adegan favorit:

Saat Tae Gong Shil tertidur di ranjang bosnya (jangan ngeres dulu, adegan ini malah lucu banget :D)

Saat sang CEO mengambil anak kecil yang digendong Tae Gong Shil, kemudian membawanya ke dalam gendongannya sendiri. So sweet deh.

Semua gestur tubuh So Ji Sub, termasuk gerakan tangan So Ji Sub yang begini. Sepanjang Master's Sun, dia menggerak-gerakkan tangan seperti ini saat mengatakan; 'Enyahlah!'

Terima kasih sudah membaca. Have a nice weekend. Silakan nikmati salah satu lagu yang menjadi soundtrack favorit saya di Master's Sun.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share