Nongol di Tabloid Pikiran Merdeka

Well, well, rasanya sudah lama sekali tulisanku tidak nongol di media di Aceh – Iyes, cuma jago kandang nih; lebih sering nongol di media Aceh dibanding media nasional, tentu saja disebabkan karena lebih sering ditolak di media nasional daripada diterima, lol.

Tapi makin ke sini, saya makin ‘malas’ menulis untuk media, khususan untuk media-media di daerah saya. Kalau media nasional mah, memang diincar banget gitu, meskipun mengalami penolakan berkali-kali :D Selain karena memang setahun belakangan ini saya yang tidak lagi sempat, juga karena alasan-alasan lainnya yang mudah-mudahan saya bisa menuliskan alasan-alasan tersebut, kapan-kapan :D

So, this is it, setelah sekian lama vakum di media, (nama) saya kembali beredar :D

Pikiran Merdeka, edisi akhir Agustus 2015

Nama medianya adalah Pikiran Merdeka, sebuah Koran berita dari Sumatera Utara yang kini menjelma dalam wujud tabloid mingguan. Nah, tabloid mingguan ini beredar dan berkantor di kota Banda Aceh. Tim redaksinya adalah wartawan senior dari Sumatera Utara. Meskipun kantor redaksinya baru saja diresmikan di Banda Aceh, tetapi media ini sama sekali bukan media yang masih baru. Hanya dalam bentuk baru saja, yaitu tabloid mingguan.

Saya tidak tahu media ini berafiliasi ke mana, maklum, karena ini media Sumatera Utara, tetapi yang bisa simpulkan sementara ini adalah Pikiran Merdeka adalah tabloid berita, seperti halnya koran Serambi Indonesia atau koran-koran berita lainnya. Meskipun demikian, tabloid Pikiran Merdeka tidak melulu membahas ‘Dunia Dalam Berita’. Di situ juga punya rubrik hiburan atau Citizen Reporter. Kebetulan, tulisan yang saya kirim adalah untuk mengisi rubrick Citizen Reporter. Sejauh ini, rubrik tersebut hanya memuat tulisan dari mereka yang tinggal di luar negeri, baik berupa catatan perjalanan maupun crita criti tentang apa saja yang netizen lihat selama berada di luar negeri.

Karena saya sedang berada di Thailand, tentu saja tulisan saya berisi catatan saya selama di sini. Dimuat satu halaman penuh lho, padahal perasaan saya tulisan yang saya kirim pendek amat :D

Alhamdulillah, awal ‘come back’ yang baik untuk kirim-kirim lagi. Setelah tahun lalu mengalami tiga kali penolakan dari majalah nasional yang pernah memuat satu tulisan saya, memang sempat lama vakum kirim mengirim. Bukan gagal move on, tapi ya nggak terkirim saja, tergerus oleh kesibukan lain. Menulis di media itu kan tulisannya harus bagus betul biar layak muat. Setuju, kan?

Semoga tambah rajin lagi nih menulis untuk media. Aamiin.    

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share