Novel Labirin Rasa. |
Judul
Buku : Labirin Rasa; Beri Ruang Untuk Hati Temukan Cintanya
Penulis
: Eka Situmorang-Sir
Penerbit
:Wahyumedia
Cetakan
: 2013
Tebal
: 394 halaman
ISBN
: 979-795-753-5
Seorang
cewek nyentrik bernama Kayla Ayu Siringo-ringo membaca sebuah pesan wasiat dari
kakeknya; “Eyang akan mengirimkan seorang pelindung bagimu. Ia akan datang
seperti fajar, menyinari hidupmu dengan banyak hal tak terduga, menumbuhkan
jiwamu, melepaskan dahagamu. Engkau akan bertemu dengan pangeran fajar itu
dalam perjalanan mencari arti hidup sesunguhnya, di atas bukit hijau dengan
taburan kemilau matahari yang hangat. Ia adalah cinta pertamamu. Fajar kehidupanmu.”
Sejak itulah petualangan cinta Kayla
dimulai.
***
Begitu selesai membaca novel ini, barulah
saya paham kenapa judulnya ‘Labirin Rasa’. Jika melihat pengertian Labirin menurut
KBBI, maka apa yang dialami oleh tokoh sentral dalam novel ini lebih merujuk
pada sesuatu yang sangat rumit dan berbelit-belit; yaitu si tokoh yang bingung
karena dihadapkan pada beberapa pria yang menginginkan dirinya. Ditambah dengan
kenyataan bahwa sinyal pesan yang diwasiatkan kakeknya ternyata memiliki kesamaan
antara pria-pria.
Sepanjang membaca novel ini, saya
begitu menikmati kejutan demi kejutan setelah tokoh utama memutuskan break
untuk berharap banyak dari seorang pria yang ternyata tak pernah benar-benar
menganggapnya istimewa. Setelah duga-duga tentang kebenaran pada pria pertama
yang dianggapnya mungkin benar dan mungkin salah sebagai cinta pertamanya,
tokoh utama justru bertemu dengan pria lain, membuat Kayla kembali menduga-duga.
Saya ikut larut dalam pencarian Kayla untuk cinta pertamanya ini dan juga ikut
menduga-duga; tipe pria bagaimanakah yang akan merayu Kayla selanjutnya?
Setelah Ruben yang playboy nggak
ada matinya, lalu bertemu Dani yang
sangat jantan di Bromo, lalu bertemu David si bule ganteng di Bali, lalu
bertemu Andy yang menyebalkan di Gili Trawangan Lombok, dan bertemu Patar yang
begitu melindungi di Medan. Dalam perjalanan ke beberapa tempat, jangan dikira
hanya laki-laki saja yang sempat tergoda dan merayu Kayla. Perempuan juga
pernah dan ini luput dari duga-duga saya, hehe. Salut untuk penulisnya yang
menyelipkan kisah pertemuan Kayla dengan seorang perempuan bernama Cynthia.
Perjalanan
cinta Kayla memang penuh liku; kadang jalannya mulus-mulus saja, kadang
berlubang di sana sini. Melalui novel ini, kita diajak untuk berpetualang di
beberapa daerah di nusantara. Di beberapa tempat yang dijadikan sebagai setting cerita, penulis
mampu mengeksplor daerah tersebut secara apik dan cantik, membuat saya yang
belum pernah menginjakkan kaki ke Bromo, jadi ingin berdesak-desakan saat menonton
matahari terbit di Bromo, membuat saya ingin menikmati syahdunya pagi di pantai
Sanur. Ya, Labirin Rasa adalah sebuah catatan perjalanan mencari cinta yang
ditulis oleh seorang penulis catatan perjalanan. Jangan membayangkan kau akan
menemukan detil sebuah tempat layaknya catatan-catatan penulis di blog pribadinya.
Ini adalah novel roman, maka bicara cinta adalah hal yang paling dominan di
sini.
Selain
menikmati kejutan-kejutan akan perjumpaan tokoh pertama dengan pria-pria, saya
juga sangat terkesan dengan dialog-dialog yang terjadi antara tokok-tokoh dalam
novel ini. Terasa begitu hidup, apa adanya, lugas, dan terkadang mengejutkan. Membaca
narasi-narasi dialognya, saya seperti tidak percaya dengan kenyataan bahwa
novel ini adalah novel pertama. Sebagai new comer novelist, kiranya Eka
Situmorang memiliki banyak pengalaman dalam ‘membaca’; membaca karya fiksi lain
dan membaca kehidupan.
Untuk
ending, saya sempat salah menduga bahwa akhirnya Kayla akan berlabuh
pada pria yang dianggapnya sebagai cinta pertamanya. Itu karena saya menjadi seperti
Kayla; terlalu terobsesi dengan pesan sang kakek. Padahal, tidak semua yang
tampak secara tersurat memiliki makna secara harfiah. Kadang hidup dan
kehidupan mengajarkan kita untuk mencari makna yang tersirat atau tersembunyi
di baliknya.
Hanya
satu yang membuat saya agak kurang sreg. Kayla yang slebor, cuek dengan penampilan
dan ceplas ceplos, dia dijatuhcintai oleh nyaris semua laki-laki yang dijumpainya
di setiap perjalanan. Jatuh cinta hanya dalam waktu yang begitu singkat. Ini terlalu
sempurna untuk perempuan seperti Kayla.
Overall,
it’s a recommended book for reading! Selamat untuk Eka
Situmorang.
***
Words: 588 tanpa deskripsi tentang buku
***Tulisan ini menjadi juara harapan lomba menulis review novel 'Labirin Rasa' penerbit Wahyumedia bekerjasama dengan Smartfren.
***Tulisan ini menjadi juara harapan lomba menulis review novel 'Labirin Rasa' penerbit Wahyumedia bekerjasama dengan Smartfren.
9 comments
Write commentsEka jatuh cinta (atau dibikin jatuh cinta) sama beberapa cowok karena Eka ingin membangun kerangkan logis agar relevan dengan judul--yang akhirnya terbentuklah labirin yang 'menyesatkan' perasaan Kayla antara sedih dan antusiasme. Ini menurut saya loh,
ReplyReview yang menarik, semoga menang ya ...
tapi ini bukan review pertamamu kan eky? btw aku mesti belajar dari kamu soal bikin2 resensi atau review nih
Replywah, asik banget ya dijatuhcintai banyak cowok :D
ReplyPengalaman cinta yang nyaris sempurna ya ...
Replyklo baca judulnya labirin kayak ga sreg aja ya baca novelnya, tp begitu lihat reviewnya ternyata keren juga ini novel, judulnya mungkin kurang gairah, hahhahahahah
Replymakasih ya semua udah membaca review ini. makasih juga atas responnya ;)
ReplyTelah menyimak ... Sekaligus kagum bagaimana bisa seseorang mengarang novel dengan puluhan bahkan ratusan ribu, jutaan kata ...
ReplyIyaaa...aku nulis 10 halaman cerpen aja udah ngos-ngosan :D
ReplyResensinya padat singkat informatif.. mesti belajar dari dirimu utk bikin resensi spt ini
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon