Makin Eksis dengan Notebook Tipis

Mau tahu apa salah satu keinginan saya? Yaitu bisa punya laptop yang ringan dan tipiiiiis… sehingga mudah bagi saya untuk membawanya ke mana-mana. Apalagi kalau saya bisa mendapatkannya secara gratis, xixixiii….

Sebagai blogger dan social media mania, dua hal tersebut tak bisa lepas dari kehidupan saya.  Setiap hari, hampir setiap saat, saya terhubung dengan internet. Maka yang saya lakukan adalah; membuka email, login ke facebook, login ke twitter, dan terhubung ke dua blog pribadi yang saya punya. Saya suka narsis di facebook begitu juga di twitter, meski kenarsisan saya tidak segede kenarsisan saya di facebook, hahaa… Oh, satu lagi, sebagai emak yang doyan ikut lomba, kuis dan sejenisnya, dan pernah merasakan kenorakan yang nggak ada matinya setelah menerima hadiah (maklum, habis terima hadiah, langsung pamer di facebook, hahaa…), saya merasakan benar bahwa dunia saya hampa tanpa internet. 

Sebagai seorang blogger, tentu saya tak bisa lepas dari dunia blogging. Apakah memosting tulisan jika kebetulan saya sedang ada ide untuk posting di blog, atau sekadar blogwalking menyapa teman-teman blogger lainnya.  Meski postingan di blog tidak saya lakukan setiap hari, karena bagaimanapun  saya harus mendahulukan mengerjakan tugas-tugas yang menggunung, tapi saya berkomitmen bahwa minimal seminggu sekali mesti ada tulisan yang terpublikasi, apapun itu; curcol kek, tulisan serius kek, pokoke nulis!

Buat saya, sehebat apapun smartphone saya bisa menghubungkan saya dengan dunia maya, teteuuuup… pakai PC/laptop adalah cara yang the best dah. Lebih puas karena bisa klak klik link ini itu tanpa hambatan, lebih nyaman karena layarnya gede sehingga bisa baca dengan enak, dan… lebih asik ikut berbagai lomba, xixixii… Jadi begini, ada beberapa aplikasi (aplikasi lomba misalnya) media sosial yang kalo dibuka pakai smartphone, ampuuuun dah… nggak jelas dibacanya, nggak bisa login-nya, dan yang paling sering adalah nggak bisa dibuka, hiks…

Kesian…kesian…kesian… *Ipin dan Upin mode on*

Aku dan Laptop Bersejarah

Saya pertama kali menggunakan laptop, itu tahun 2007. Waktu itu, di daerah saya di Banda Aceh, laptop masih jadi barang mewah. Hanya dipunyai oleh orang-orang tertentu saja, misalnya akademisi, orang kantoran, atau orang-orang yang berduit. Apakah kemudian saya termasuk salah satu di antaranya sehingga kemudian saya bisa punya laptop? Oh, tidak! Dengan bergiat di dunia menulis yang saya geluti sejak 2005, beberapa kebutuhan ekslusif bagi anak kos seperti saya (waktu itu), bisa saya beli sendiri tanpa meminta pada orangtua, yang memang bukan orang kaya. Laptop saya itu adalah laptop dari produk Acer Indonesia dari seri ASPIRE 4710. Waktu itu masih dengan prosesor Centrino Duo dan didukung dengan 512 MB DDR2. Lumayanlah untuk kategori laptop masa itu, apalagi dengan harga jual sampe 7 jutaan boooo….

Laptop saya. Foto: Dok. Pribadi

Terbilang enam tahun sudah laptop yang saya beli pertama kali hingga bertahan sampai sekarang. Dalam perjalanannya, banyak suka duka yang saya alami bersama si Acer. Si Acer ini pernah ngambek gara-gara dia pernah kami (saya dan adik saya) gadaikan demi mendapatkan pinjaman uang di pegadaian. Setelah menggadaikan untuk yang keduanya kali, sempat saya pakai sebentar, namun tiba-tiba dia mati total. Layarnya hitam legam dan tak menunjukkan reaksi apapun. Saya membawanya ke teknisi, katanya hardisk-nya rusak dan mesti diganti baru. Saya mesti membayar mahal agar si Acer bisa saya pakai lagi. Mau beli baru, beuuuuh…nggak punya duit.

Tanpa si Acer ini, rasanya saya hampa. Ini terbukti waktu si Acer masuk pegadaian. Saya  jadi nggak bisa menulis. Soalnya, sejak memiliki dia, saya sudah susah menulis pakai tangan. Sudah kaku. Ide juga jadi lebih mengalir jika saya mengetikkannya langsung di layar komputer.

Alhamdulillah, sampai sekarang dia masih cinta sama saya, meski dia sudah tua dan terlihat kusam.

Menulis di mana saja :D

Notebook yang Lebih Tipis?

Sebagai seseorang yang suka menulis dan ngeblog, saya merasa sangat terbantukan dengan adanya teknologi komputer jinjing ini, sehingga bisa dibawa ke manapun saya pergi.  Begitu ada ide untuk menulis, saya bisa langsung menuliskannya di laptop saya, di manapun saya berada. Namun karena agak berat, saya merasa Acer jadul agak kurang cocok dengan tubuh mungil saya. Saya merasa cepat lelah jika membawanya.

Meskipun laptop yang saya pakai sekarang memiliki sejarah yang sangat berarti buat saya, namun sudah lama saya berpikir ingin menggantinya dengan yang baru; yang lebih tipis, lebih ringan, lebih seksi, pokoknya yang desainnya eleganlah. Bukan apa-apa,  laptop jadul saya ini, beratnya minta ampuuuun dah. Kalo saya membawanya dalam ransel ditambah bawaan lain jika saya hendak bepergian jauh, saya berasa sedang memanggul goni. Saya ini tukang jalan, jarak yang jauh saya lakoni dengan jalan kaki nggak masalah buat saya. Tapi kalo jalan jauh sambil nenteng laptop dalam ransel, saya minta ampun maaaak… nggak kuaaat!  Padahal…padahal…dia adalah segalanya bagi saya. Teman menulis saya. Draf-draf tulisan saya ada di situ semua. Jadi, mau tidak mau dia harus saya bawa ke mana-mana. Saya usahakan nggak jalan kaki terlalu jauh jika membawanya. Pegal, euy!   

Ke mana-mana dengan ransel. Foto: Dok. Pribadi

Sampai… saya melihat ada notebook baru keluaran. Sebagai pengguna notebook Acer selama enam tahun, saya sudah percaya banget sama produk ini. Memang laptop saya pernah masuk reparasi, itu karena saya yang kurang merawatnya. Enam tahun itu bukan waktu yang sedikit lhoo…untuk sebuah kebersamaan antara gadget dan pemiliknya. Teman-teman saya yang membeli notebook jauuuuuh setelah saya, udah sejak kapan-kapan mengganti notebook mereka dengan yang baru. Makanya saya udah jatuh cintrong banget sama Acer.

Produk keluaran terbaru Acer ini adalah jenis notebook impian saya; ringan dan tipis. Dia adalah Acer E1 Series. Menurut review di web Acer www.acerid.com, Acer E1 series ini merupakan notebook yang 30% lebih tipis di kelasnya. 

Gambar: Fanpage Acer Indonesia

Yang saya suka adalah Acer E1-432. Acer E1-432 memiliki prosesor Intel 4^th Gen terbaru  dengan RAM DDR3 sebesar 2 GB. Wow bangeeeet! Bandingkan dengan Acer jadul saya dengan RAM DDR2 yang memiliki kapasitas hanya 500 MB. Uhuk!

Gambar: acerid.com

 Dengan kapasitas segede itu, saya nggak perlu lagi nambah RAM seperti yang pernah saya lakukan pada laptop saya, setahun lalu. Waktu masih di Thailand, saya memang sempat menambah RAM sampai 2 GB karena kerja laptop saya udah lambat banget. Saya mesti membayar 1200 Baht (sekitar 400  ribu Rupiah). Namun dengan kapasitas RAM yang gede kayak Acer E1-432, kita nggak perlu lagi menambah RAM.

Satu lagi info penting nih. Biasanya, notebook-notebook tipis suka meniadakan satu fitur untuk menunjang penampilannya, yaitu optical drive. Katanya sih, biar lebih ramping.  Sayangnya, fitur tersebut merupakan salah satu fitur penting yang mesti ada dalam notebook. Bayangkan kalo emak-emak kayak saya bepergian jauh, trus pas udah bosan menulis, saya nggak bisa menonton karena tidak tersedianya optical drive DVD. Mau bawa-bawa DVD-RW eksternal? Repot maaaakk…

Dengan kapasitas yang gede, dengan tersedianya DVD Super Multi, Acer E1-432 ini cocok dibawa bepergian ke manapun. Bisa menulis di mana saja dan kapan saja. Aseeek…

Lalu bagaimana dengan daya tahan baterainya? Saya sendiri kadang suka kesal jika ketika saya sedang dalam pesawat, kereta api, atau bus, sementara saya berinteraksi dengan laptop (apakah menonton atau membaca jika posisi saya tertidur seperti dalam kereta api), lalu tiba-tiba laptop saya mati karena baterai yang sudah tidak tahan lagi. Nah, Acer E1 series ini memiliki ketahanan baterai hingga enam jam.

Hebatnya lagi, harganya tak semahal laptop jadul saya. Dengan kelebihan-kelabihan di atas, dengan harga yang lebih murah,  lebih tipis sehingga bisa dibawa ke mana-mana, maka apa lagi yang bisa menghalangi perempuan yang sudah jadi emak kayak saya untuk tidak produktif (menulis) selain mencari-cari alasan malas atau mencari-cari alasan sok sibuk? No way!  

Menjadi produktif dalam menulis dan ngeblog adalah soal bagaimana seorang ibu mengatur waktunya agar bisa berdaya guna tanpa mengabaikan keutuhan rumah tangga. Namun, tersedianya sebuah notebook tipis seperti Acer E1 series, adalah media untuk menunjang ibu-ibu Indonesia semakin produktif. Emak-emak seperti saya dan emak-emak lainnya yang tergabung dalam Kumpulan Emak Blogger (KEB) bisa menulis sambil mengayun dan bermain dengan anak, bahkan bisa menulis sambil menunggu masakan di dapur matang. Asik, bukan?  

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share